38 - satu penjahat lagi terkuak

297 44 35
                                    

H A P P Y   —   R E A D I N G

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H A P P Y   —   R E A D I N G

¤


Boss membolak balikkan kertas dimana tertuliskan hasil pemeriksaan Nunew dan memijat keningnya kuat. Sedikit lagi. Nunew akan melahirkan dan penyakitnya semakin mempersempit jalur pernapasannya. Akan berbahaya untuk masa penting nanti. Tidak seharusnya Nunew mengandung di saat seperti ini. Seharusnya sejak awal Nunew sudah melakukan operasi itu. Bagaimana ini? Boss semakin gusar, dan teralihkan saat ponselnya berdering.

"Hallo Zee?"

"Bagaimana bisa? apa yang dia kerjakan? Seharusnya kau sudah tahu jika Nunew tidak boleh kelelahan ataupun terbebani Zee."

"Baiklah! Aku kesana sekarang. Aku tidak mengerti Zee, tapi Nunew pasti baik-baik saja. Berikan padanya air hangat. Zee, pikirannya harus tenang lebih dulu agar napasnya stabil."

Barusaja dia mengkhawatirkan hal tersebut. Seakan semua prediksi memang tidak pernah berubah ataupun salah. Boss melihat arloji, memeriksa jadwal pemeriksaannya hari ini. Dan setelah memastikan semuanya aman, dia mencari dimana Noeul dan mengajaknya pergi bersama.

"Apa yang terjadi? Nunew pagi tadi bahkan masih baik-baik saja."

"Nunew, adikmu itu memaksakan diri lagi."

Noeul mengerutkan kening. Sepertinya, ada sesuatu yang tidak dia ketahui telah terjadi. Dia tidak tahu apa itu, tapi perasaannya mengatakan jika sesuatu tersebut sudah membuat Nunew bekerja keras hingga adik kecil mereka itu sakit.

 Dia tidak tahu apa itu, tapi perasaannya mengatakan jika sesuatu tersebut sudah membuat Nunew bekerja keras hingga adik kecil mereka itu sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Skip scene sehari setelahnya

¤

Semuanya sudah tahu jika sosok anak ke dua keluarga Panich yang notabenenya adalah anak sah Tetua, memang tidak pernah berkecimpung pada dunia bisnis. Zee akan hidup sesuka hatinya di bawah kekayaan orang tuanya. Itu dia lakukan bukan semata-mata hanya karena ingin bermalas-malasan dengan uang Ayahnya. Tapi Zee, terlalu benci dengan drama kepemimpinan sejak dia kecil. Kerasnya didikan sang Ayah, membangun pribadi seorang anak yang berjiwa kosong dan berhati hampa. Tidak bisa menangis di saat terjatuh, tidak boleh bermanja dan tidak mendapatkan moment anak seusianya, membuat Zee kerap kali merasa jika dia di tirikan dalam keluarga itu. Terlebih lagi, saat sang kakak lebih unggul jauh di atasnya, hingga selalu menjadi pusat perhatian satu-satunya sang Ayah.

ZeeNunew _ TRUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang