23. Still Feeling Annoyed

507 63 0
                                    

"Lo abis dari mana Kai?" Ucap Elenna saat melihat Kaiza berjalan menghampiri mereka.

"Hah? Abis .. Dari toilet" Ucapnya yang sedikit di jeda karena berfikir. Elenna tidak terlalu memikirkan nada yang sedikit mencurigakan itu.

"Bantuin Kai, kita ga pinter masang tenda" Kaiza melihat tumpukan tenda yang masih terlipat rapih di atas tanah itu, ia mengusak lembut tengkuknya.

"Gue juga ga pernah masang tenda" Elenna dan Kanaya saling melirik dengan tatapan menyerah. Dulu saat kelas 10, tenda mereka sudah tersiapkan dengan rapi disini. Namun entah mengapa kali ini tidak, mereka di suruh untuk memasang tenda masing masing.

"Minta bantuin anak pramuka aja kali ya?" Ucap Kanaya, membuat Elenna langsung celingukan mencari cari anak pramuka.

"Gausah, liat tutor aja biar gue yang pasang. Masih ada sinyalkan?" Tanya Kaiza, dia langsung mengobrak abrik tasnya untuk mengambil ponselnya.

"Harusnya jam segini ada sih, masih sore jugakan?" Ucap Elenna, mereka berdua hanya menontoni Kaiza. Setelah beberapa menit Kaiza menonton video tutorial itu dia langsung bergerak mengambil beberapa barang yang di butuhkan.

Elenna dan Kanaya dengan sigap membantunya memberikan apa yang di butuhkanya. Perlahan lahan tenda mereka akhirnya berdiri dengan kokoh, membuat ketiga orang itu tersenyum lega. Kaiza mengusap peluh keringatnya yang menetes di dahinya.

"Emang apapun masalahnya, solusinya Kaiza". Ucap Elenna dihadiahi tawa oleh Kanaya, sedangkan Kaiza hanya tersenyum kecil mendengar itu.

"Yaudah langsung aja kita masukkin barang barang kita" Mereka akhirnya langsung mengambil barang barang mereka yang masih terletak di luar tenda, dan memasukkannya ke dalam.

"Udah semuakan?" Tanya Kaiza, mereka berdua langsung mengangguk.

"Gue keluar dulu, mau ke toilet" Ucapnya dan langsung pergi dari sana, membuat Elenna dan Kanaya bingung.

"Itu anak dari tadi toilet mulu perasaan?" Ucap Elenna diangguki oleh Kanaya.

"Kebanyakan minum kali, dah ah mau tidur" Kanaya langsung merebahkan tubuhnya di tenda tanpa alas apapun, diikuti oleh Elenna di sebelahnya.

-

"Kak.. Bantuin ya? Aku beneran ga bisa bangun tendanya, udah 30 menit nih" Liam merasa bingung saat dari tadi dirinya di tarik tarik di mintai bantuan, padahal ia sudah menjawab bahwa ia tidak bisa memasang tenda.

"Sorry.. Gue ga bisa masang, tenda gue juga yang masang temen" Ucap Liam dengan wajahnya merasa bersalah karena tidak enak.

"Yahh... Ga papa, kakak temenin aku aja mau ga?? Yayaya? Aku sendirian disini, temen temen aku gatau kemana.." Ucap siswi itu lagi sambil tersenyum manis, berharap Liam akan menurutinya.

"Gue bantu" Kedua orang itu menolah ke arah orang yang tiba tiba menyeletuk.

"Kalo lo nyuruh dia nemenin lo yang ga bisa masang tenda juga, mau kapan tendanya berdiri?" Orang itu berjalan mengambil peralatan yang masih tergeletak di tanah itu. Ia masih memiliki ingatan jelas dengan tutorial tadi, harusnya ini mudah. Ya, orang itu adalah Kaiza.

Selagi Kaiza memasang tenda, kedua orang yang dibantunya itu hanya melihatnya saja seakan akan itu film yang layak di tonton. Namun Kaiza tidak mau berbicara apa apa, jika ini cepat selesai dia akan bisa lebih cepat membawa Liam menjauh dari anak ini.

"Udah, dia udah boleh gue bawakan?" Ucap Kaiza menunjuk Liam, setelah hampir 20 menit akhirnya tenda itu sudah berdiri tegak.

"Hah? Eeee... Iya boleh" Ucap anak perempuan itu sedikit tidak ikhlas, awalnya dia memang hanya ingin modus kepada Liam. Ia sedikit tertarik dengan pria itu, karena mereka satu bus dan ia terus memandanginya sejak tadi.

Kaiza langsung menarik tangan Liam untuk pergi dari sana. Setelah jauh dari siswi tadi Liam langsung menarik paksa tangannya, rasa kesalnya pada Kaiza belum usai.

"Kenapa?" Tanya Kaiza saat Liam menarik tangannya.

"Gue mau balik ke tenda" Liam langsung pergi tanpa mendengar jawaban Kaiza, saat ini ia benar benar tengah kesal dengan perempuan itu.

Kaiza hanya menatap kepergian Liam, apa anak itu masih marah padanya? Lagipula kenapa Kaiza harus repot repot membantunya tadi? Kaiza menggeleng keras kepalanya, ada yang salah dengan otaknya.

Ia lanjut berjalan kembali ke tenda, sebelumnya dia benar benar pergi ke toilet. Saat kembali dari sana, dia melihat Liam yang tengah di tarik tarik oleh seorang siswi yang mungkin anak kelas 11, dan entah dorongan dari mana tubuhnya tergerak untuk menghampiri kedua orang itu.

tbc...

ADORE YOU [ENDING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang