Sembilan Belas : Dia... Siapa?

1.2K 215 16
                                    

Hari ini Angel sudah kembali sekolah lagi dan luka jahitannya pun sudah mengering. Hal itu bisa terjadi karena di jaman yang serba modern ini semua hal dapat diatasi dengan mudah.

Namun, Angel tidak dibolehkan untuk membawa motor. Shani menyuruhnya membawa mobil saja agar lebih aman.

"Cici anter aja deh de" Tawar Shani saat mereka berjalan keluar rumah bersamaan

"Lah tadi udah nyuruh aku bawa mobil aja ko sekarang malah nawarin dianter" Balas Angel dengan menghentikan langkahnya

"Yaa kan kamu juga nanti pas pulang langsung ke rumah sakit nah kalo cici anter berarti cici jemput juga biar sekalian aja hehe"

Angel memicingkan matanya kepada Shani "Tapi ini beneran ni ya, awas aja kalo nanti bilang ada operasi mendadak terus gabisa jemput"

"Nggaa, percaya deh"

"Yauda ayo biar ga makin macet"

Sebelum beranjak, Angel menatap penampilan Shani dari atas kebawah
"By the way, i don't like your outfit today" Ujar Angel yang menatap tak suka penampilan Shani

Lalu ia memberikan tatapan sinisnya dan langsung berjalan untuk masuk ke dalam mobil.

BRAAKK

Shani menghela nafas beratnya lalu menyusul Angel dengan langkah lesu.

Setelah duduk di kursi kemudi, ia menyerongkan badannya menatap Angel.

Terlihat Angel yang duduk bersandar sambil memainkan ponselnya. Jangan lupakan ekspresinya yang sangat datar dan terkesan sedang marah.

"De"

"...."

"Angel~~"

"..."

"Maaf"

"Ga kurang pendek tuh roknya?" Sindir Angel melirik sekilas paha mulus Shani yang terekspos jelas

"I-iyaa maaf.. y-yauda ci-cici ganti deh"

"Jangan lama-lama, udah siang" Ucap Angel datar sebelum Shani keluar mobil

Lima menit kemudian Shani pun masuk ke dalam mobilnya lagi dengan sudah mengganti roknya.

"Umm.. m-masih marah?" Tanya Shani yang menunduk memainkan jarinya sendiri

"Segalak itu kah gue?" Batin Angel

"Ekhem.. Jalan" Ujar Angel sambil meletakkan ponselnya di dashboard mobil

Karna tidak ingin membuat adiknya tambah badmood, Shani langsung melajukan mobilnya untuk mengantar Angel setelah itu menuju rumah sakitnya.

Skip

Sesampainya di sekolah Angel sudah ramai dengan siswa siswi yang berlalu lalang masuk ke gerbang sekolah.

Begitupun Angel yang segera melepas seatbelt nya dan mengambil tas nya di jok belakang.

Saat tangannya akan membuka pintu mobil, pergerakannya terhenti.

Lalu ia menoleh ke arah cicinya yang sedari tadi hanya diam menunduk dengan jarinya yang terus dimainkan.

Ia pun menyerongkan badannya menatap Shani.

Angel meraih salah satu tangan Shani dan menggenggamnya lembut. Tatapan Shani perlahan terangkat menatapnya.

Angel tersenyum simpul kala matanya bertemu dengan mata cicinya.

"Akuu ga marah dan udah maafin cici. Jangan diulangi lagi yaa, Angel gasuka cici pake rok pendek" Ujar Angel lemah lembut

Angel's RebeliansDonde viven las historias. Descúbrelo ahora