16.

17 3 3
                                    

Sudah hampir larut tapi Memi belum juga kembali pulang ke rumah. Ponselnya pun tidak aktif. Karin menunggu dengan gelisah.

Karin menatap ponselnya, jam 9 malam. Membuka kontak, Karin tiba-tiba kepikiran untuk menghubungi Techi. Menimbang-nimbang antara menghubungi Techi atau tidak. Namun dengan cepat Karin menggelengkan kepala.

" Tidak tidak, papa Techi pasti sedang sibuk dengan keluarganya. Aku akan menunggu mama sebentar lagi ''

Sementara di suatu tempat.

" Dokter bagaimana keadaannya? "
Melihat respon sang dokter, membuat tubuhnya melemas tak bertenaga.

Kepala Karin terkantuk-kantuk, menahan rasa ngantuk sembari duduk di sofa sudah tengah malam namun Memi masih juga belum kembali.

Ting Tong !

Suara bel rumah membuat Karin terperanjat kaget, cepat-cepat ia menuju pintu depan membuka pintu menyambut sang mama.

" Mama Okae- eh? Papa? " Sambutan selamat datang dari Karin terhenti ketika membuka pintu rumah bukan Memi yang didapatinya, tapi Techi.

" Apa yang papa Techi lakukan disini ''

" Ada apa dengan semua itu? Apa ada yang salah jika papa ingin menemui anak kesayangan papa? "

Karin hanya menghela nafasnya. Membukakan pintu untuk Techi membiarkannya masuk. Keduanya duduk di sofa yang saling besebrangan.

" Mama ada urusan di luar dan belum pulang ''

Tak ada tanggapan dari Techi. Keduanya nampak hening.

" Karin, ''

Karin mengangkat wajahnya menatap Techi yang memanggilnya.

" Bagaimana jika kamu tinggal bersama papa ''

" Haa? Apa-apaan itu. Aku sudah cukup bahagia tinggal berdua bersama mama itu sudah cukup untukku ''

" Karin- ''

Ting ! Tong !

Karin buru-buru beranjak dari tempat duduknya dan berlari menuju pintu untuk membukanya saat mendengar bel rumah kembali berbunyi.

" Mam Okae- '' Lagi-lagi sambutan selamat datang darinya terpotong saat ia mendapati yang datang bukannya Memi melainkan polisi.

Ada apa ini sebenarnya.

" Dengan kediaman Kakizaki Memi? "

" Ha-hai, itu mamaku ''

" Kami menemukan ini dilokasi kejadian ''

" Itu kan ponsel mama ''

Tak lama Techi terlihat menyusul Karin, melihat keberadaan polisi.

" Tuan Hirate ''

" Kami menemukan beberapa barang korban yang tertinggal di tempat kejadian ''

" Tunggu, apa maksud kalian? Korban? Korban apa ! " Karin mulai tidak paham akan situasi ini sedikit berteriak.

" Karin tenanglah ''

" Dimana mamaku ! "

Karin mulai memberontak saat Techi menahan tubuhnya.

" Papa lepaskan aku ! Aku ingin bertemu mama ! Lepaskan aku sialan ! " Karin memberontak semakin kasar agar terlepas dari penahanan Techi pada tubuhnya. Tapi itu sama sekali tidak berpengaruh.

" MAMA ! MAMA TIDAK BOLEH NINGGALIN KARIN SENDIRIAN !! "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

春夏秋冬 ShunkashuutouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang