Jalan cerita 38 - flashback

167 7 0
                                    

Part flashback - PERTEMUAN PERTAMA EL DAN CEISYA -



["Mengenalmu menjadikan semangat lebih di kehidupan ku"]


••••

HBM🤍💐

••••

Jazziel kembali ke salah satu hotel yang tak jauh dari tempatnya bekerja. Saat ini ia sedang ditugaskan di salah satu kota yang memakan waktu sekitar empat jam untuk bisa kembali ke tempat tinggalnya.

Lelaki itu ditugaskan oleh sang papa, Arnan Mahessa. Awalnya El terus menerus menolak dan merengek tak mau. Karena, Arnan menugaskan El di tempat ini selama beberapa bulan ke depan. Mengingat perusahaan ini merupakan perusahaan cabang mereka yang masih sangat baru. Jadi, harus terus dalam pantauan untuk beberapa bulan ke depan.

Namun, seiring berjalannya waktu, terhitung sudah hampir dua bulan ia di sini, dirinya justru merasa nyaman.

Bukan tanpa alasan. Ia merasa nyaman dan senang di sini, karena bisa menemukan seseorang yang seperti menjadi penyemangat nya beberapa minggu terakhir ini.

Perempuan itu bernama, Ceisya Azaleana. Awalnya El merasa ragu ketika ingin mendekati gadis tersebut. Mengingat gadis itu masih seorang pelajar SMA. Meskipun sudah hampir lulus.

Dan ini awal pertemuan mereka...

Seorang gadis dengan seragam putih abu-abu tampak duduk sendirian dan menggigil di halte bus depan sekolahnya. Ia terus menggosokkan telapak tangannya, guna memberikan sedikit kehangatan pada tubuhnya.

Perempuan bernama, Ceisya itu melihat sekeliling menunggu supirnya untuk menjemput nya pulang. Suasana semakin gelap, akibat cuaca tak bersahabat. Angin dan hujan datang bersamaan, membuat Ceisya sedikit ketakutan.

Lelaki bernama El yang kebetulan baru keluar dari sebuah cafe yang berada di sebelah sekolah itu, menatap Ceisya dengan khawatir.

Bukan karena apa, ia hanya tak tega melihat gadis itu menahan dingin dan tampak dari sorotan mata yang sedikit ketakutan.

Jazziel menghampiri Ceisya dengan berlari kecil. "Maaf, kamu kenapa belum pulang?" tanya Jazziel pada Ceisya.

Ceisya melirik ke arah lelaki itu. "Lagi nunggu jemputan, kebetulan masih di jalan,"

"Ini pake jas saya dulu, kamu menggigil,"

Ceisya menurut saja. Toh, dia memang sudah sangat kedinginan.

"Mau saya antar saja? Ini sudah sore, kamu juga sendiri di sini."

Tak mendapatkan balasan apapun membuat Jazziel paham. Ceisya merasa waspada terhadapnya.

Ia mengambil sebuah kartu nama dari sakunya dan memberikan pada Ceisya. "Saya nggak akan macam-macam sama kamu. Ini kartu nama saya,"

Ceisya nampak berpikir sejenak. Ia sudah hampir tak bisa menahan dinginnya suhu saat ini, terlebih supirnya tadi mengatakan tak bisa menjemput nya dengan cepat, mengingat hujan deras yang membuat sulit dalam berkendara.

Selang beberapa detik Ceisya melihat mobil yang tak asing baginya, ia menunjuk mobil yang merupakan supir yang akan menjemputnya. "Em... Nggak perlu, itu udah datang jemputannya. Terima kasih tawarannya, saya permisi," ucap Ceisya lalu bangkit dari tempat duduknya dan melewati El dengan sopan.

Setalah kejadian itu keduanya menjadi dekat. Ceisya menjadi punya urusan dengan El karena jas lelaki itu padanya.

Dan El yang tak menyia-nyiakan kesempatan, untuk terus mendekati Ceisya dengan berbagai alasan. Makan siang, jalan-jalan bersama, dan masih banyak lagi.

Itulah pertemuan pertama mereka sehingga bisa sampai berada di tahap sekarang. Yaitu, pendekatan.

"Hai, maaf nunggu lama." Ucap Ceisya menyesal.

Jazziel menggelengkan kepalanya. "Nggak apa-apa, udah duduk sini! Kamu mau pesan apa?"

Ceisya nampak berpikir. "Apa, ya?"

"Samain aja sama punya kamu deh." Lanjut Ceisya.

Ketika selesai memesan makanan Ceisya mengeluarkan sebuah kantong yang sepertinya berisi makanan.

"Apa itu?" tanya El penasaran.

Ceisya tersenyum mendapatkan pertanyaan itu. "Croissant buatan aku. Katanya kamu suka sama croissant, jadi aku bikinin buat kamu. Cobain, ya." Ceisya memberikannya pada El.

El membukanya dan mengambil satu. Ia menggigitnya membuat jantung Ceisya berdebar, takut tak sesuai harapan. "Gimana?" tanya Ceisya was-was.

Jazziel masih mengunyahnya. "Hm..."

Deheman Jazziel membuat Ceisya semakin penasaran apa jawaban lelaki itu. "Enak. Aku suka, favorit sih ini,"

Senyum di bibir Ceisya seketika terbit mendengarkan pendapat Jazziel. "Nanti aku bikinin lagi, ya. Kalau nggak mager tapi." Balas Ceisya cengengesan.

Mereka melanjutkan date mereka dengan berjalan di taman.

"Oiya, aku mau nanya,"

"Tanya apa?" balas lembut El.

"Kita bakal terus sama-sama terus, kan?" tanya perempuan di depannya.

"Pasti," jawab mantap lelaki yang tengah menggandeng tangannya dengan lembut.

••••

Ini awal pertemuan mereka dulu yak, semoga gak pada bingung


Hi, Bye Mantan [ LENGKAP ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang