Jalan cerita 43

17 4 0
                                    

Wajib vote dan follow!



["Orang yang mengusik ku akan ku anggap angin lalu "]


••••

HBM🤍💐

••••

Alexa yang tadinya memunggungi Ceisya berbalik dan menghadap ke arah Ceisya.

"Hai. Karyawan cafe." Panggil Alexa pada Ceisya.

Yang Alexa tau dan ingat tentang Ceisya adalah Ceisya seorang karyawan cafe tempatnya memesan tempat untuk perayaan hubungan yang tak pernah ada, antara dirinya dengan Jazziel beberapa waktu lalu.

"Kamu?" ucap Ceisya pelan. Tak menyangka Alexa akan menemuinya.

"Kita perlu bicara! Dan saya tidak menerima penolakan, paham?"

Tak ingin membuat Alexa semakin panas. Ceisya mengajak perempuan itu untuk masuk ke dalam ruangannya. Kini hanya ada mereka berdua yang berada di ruangan itu.

Ceisya menutup pintu dan menguncinya. Sedangkan, Alexa melangkah di depan Ceisya.

"Lo itu nggak tau diri, ya!" ucap Alexa yang masih berada di depan Ceisya dengan langkah kecil sambil memunggungi Ceisya.

Tak berselang lama, Alexa menghentikan langkahnya. Menghadap ke arah Ceisya dan menampar perempuan tersebut dengan kuat.

Ceisya meringis kesakitan. Ia memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan Alexa. "Kamu kenapa, ya?" tanya Ceisya.

"Kenapa lo bilang? Gak tau malu dan gak tau diri banget, ya, lo!"

"Lo seharusnya tau dong, kalau El itu pacar gue. Tapi, lo malah deketin dia? Gak waras, lo?"

Ceisya menatap tajam pada Alexa. Ia tak merasa mendekati ataupun mencari perhatian Jazziel. Selama sebulan ini ia juga hanya berbalas pesan singkat untuk beberapa waktu, tak intens setiap hari.

"Gue nggak pernah deketin El apalagi sampai berharap dia nembak gue. Paham?"

Ceisya sudah tidak ingin bersikap sopan dengan Alexa. Lagi pula wanita itu yang memilih menggunakan bahasa itu terhadapnya.

Alexa tersenyum remeh. Mengangkat tangannya bersiap menampar Ceisya kembali. Namun, Ceisya lebih dulu menahan tangan Alexa sebelum mendarat lagi di pipinya.

"Jaga tangan, lo. Kotor banget!"

"Lo yang harus jaga diri. Murahan!" ucap Alexa menekankan kata akhirnya.

Alexa keluar dari ruangan Ceisya setalah membuka sendiri kuncinya. Membanting cukup keras pintu ruangan milik Ceisya.

••••

Malam ini suasana kediaman milik Saras terasa hangat bagi dirinya. Saras mengundang anak-anaknya untuk makan malam bersama.

Alexa datang lebih awal seperti biasanya. Perempuan itu menuju dapur begitu sampai dan menaruh barang bawaannya. Rumah ini juga sudah seperti menjadi rumahnya sendiri.

"Hai, Ma," sapa Alexa, begitu melihat Saras yang masih menyiapkan makan malam mereka.

"Hai, Al. Kok kamu malah ke dapur, mending tunggu di kamar atau nonton tv dulu aja."

Alexa tersenyum mendapatkan sambutan hangat dari Saras. Dirinya memang selalu mendapatkan perhatian seperti ini dari Saras.

"Aku mau bantuin Mama. Sini aku bawain aja." Alexa mengambil alih piring berisi lauk yang di pegang Saras diletakannya piring itu dimeja makan yang sudah tersedia beberapa menu.

"Kak El belum datang, ya, Ma?" tanya Alexa.

"Belum, sayang. Kayaknya sebentar lagi."

Alexa mengangguk sembari tersenyum yang dipaksakan.

Alexa dan Saras saat ini berada di ruang tv untuk mengobrol santai.

"Tadi kamu kerja, Al?" tanya Saras.

Alexa menoleh ke arah Saras. Tak mungkin ia memberitahu Saras, bahwa hari ini ia menemui mantan anak lelakinya itu.

"Iya, Ma. Al kerja," bohong Alexa.

Tak berselang lama seorang lelaki yang tak lain adalah Jazziel masuk ke dalam rumah.

"El, kok baru pulang?" tanya Saras pada anaknya yang baru sampai.

"Iya, Ma,"

Saras hanya bisa tersenyum melihat kelakuan anaknya yang gila kerja itu.

"Ya udah, ayo kita makan langsung. Kasihan Alexa udah nunggu dari tadi."

Mereka bertiga makan malam dengan tenang. Hanya ada sedikit obrolan ringan  dari ketiganya.

Selesai makan malam Saras dan Alexa menonton tv sembari mengobrol. Sedangkan Jazziel sudah masuk ke kamarnya. Jazziel dan Alexa memang akan menginap malam ini.

"Ma," panggil Alexa.

Saras menoleh pada Alexa. "Kenapa, sayang?"

"Alxea mau ngomong serius sama Mama,"

Saras mengernyitkan dahinya. Tak biasanya anak perempuannya mengatakan hal serius seperti ini. "Silahkan,"

"Boleh Alexa minta tolong sama Mama?"

"Kalau Mama bisa bantu, pasti Mama bantu."

"Tolong kasih tau kak El untuk menikahi Alexa. Alexa mencintai dan menyayangi kak El lebih dari perasaan seorang adik pada kakaknya, Ma,"

Saras bungkam seribu bahasa. Tidak tahu harus menjawab apa dan bereaksi bagaimana. Meskipun, ia sempat berpikir hal ini pasti akan terjadi di kehidupannya.

••••

Nikahin aja Bu!

Iya nggak sih? Menurut kalian gimana nih?

Hari ini cuma update satu

Ketemu lagi entah kapan

Vote dan follow makanya!

Hi, Bye MantanWhere stories live. Discover now