Part.52

1.8K 275 107
                                    

Perjalanan menuju Venue, Pukul 10.00 WIB

Waktu sudah menunjukan pukul 10.00 WIB. Baron dan Elsa sedang berjalan menuju ke Tunjungan Plaza, dimana event yang akan diikuti oleh Tamara diadakan.

Elsa baru saja mengakui kalau sebenarnya Tamara atau yang ia kenal sebagai Tante Angel sepertinya tidak mengenalinya, karena yang berteman dengannya adalah mama nya, bukan Elsa.

Baron bisa saja protes, karena alasan utamanya ia mengizinkan Elsa untuk ikut ke Surabaya adalah karena ia pikir Elsa kenal dengan Tamara, dengan begitu mereka bisa lebih mudah approach! Namun, ya sudah lah, sudah terlanjur juga, pikirnya.

"Lo ga marah Kak?" tanya Elsa.

"Udah terlanjur disini Sa! Mau gimana lagi!" ujar Baron pasrah.

"Hehee..maaf ya Kak!" sahut Elsa lagi,merasa bersalah.

Tidak menjawab, Baron hanya mengangguk.

Mereka sudah sampai di venue. Tanpa mereka kira, ternyata acara ini lumayan ramai. Baron dan Elsa memutuskan untuk membagi dua pencarian. Baron ke kiri, sementara Elsa ke kanan.

Baron lah yang lebih dulu menemui Tamara. Booth nya bertajuk Heritage Modern Batik.

Wanita paruh baya yang masih cantik itu sedang sibuk mempresentasikan dress batik yang sepertinya merupakan hasil design dirinya kepada salah satu customer yang mampir ke booth nya.

Tidak ingin menganggu, Baron langsung berpura-pura menyibukan dirinya untuk melihat-lihat baju lainnya yang dipajang disana. Salah satu bawahan Tamara menghampirinya, untungnya belum sempat menanyai Baron, mbak tersebut dipanggil oleh pelanggan lain yang baru saja datang.

Ramai juga booth Tamara ini, pikir Baron. Ia yang awalnya berpura-pura, jadi tertarik membeli salah satu dress untuk ibunya. Tiba-tiba ada tangan yang menepuk bahunya. Baron sontak menengok kaget.

Wanita paruh baya itu tersenyum pada Baron "Cari buat pacar apa buat istri?" tanya Tamara ramah pada Baron.

Baron baru saja akan menjawab untuk ibunya, ketika tiba-tiba Elsa datang dihadapannya dan Tamara. Baron menatap Elsa kaget "Oalah! Buat mbak nya ini ya?! Ayuu nyaa! Udah jadi istri apa masih pacaran hayoo?!" sahut Tamara kembali, langsung membuat kesimpulan.

Elsa yang awalnya berniat ingin protes karena Baron tidak memberitahunya kalau ia sudah menemukan Tamara menjadi bingung. Kenapa semua orang selalu mengira dirinya dan Baron adalah pasangan sih?!

Baru saja Elsa akan menggeleng, ketika Tamara kembali berbicara "Kalau malu-malu gini sih biasanya baru jadi nih ya?!" dengan senyum jahil.

Baron yang memiliki kebingungan yang sama dengan Elsa, terdiam tak berkutik.

Tamara, sebagaimana layaknya ibu-ibu paruh baya yang entah mengapa seringkali heboh sendiri jika melihat pasangan muda, langsung sibuk memilih sesuatu dalam rentetan koleksi pakaiannya.

Baron yang akhirnya bisa bersebelahan dengan Elsa, mencolek wanita itu, bermaksud untuk mengajaknya klarifikasi pada Tamara mengenai hubungan mereka. Karena Baron takut Elsa tidak nyaman.

Colekan Baron tertangkap mata oleh Tamara yang sedang berbalik badan kembali ke hadapan mereka, ia kemudian dengan cepat menyerahkan sepasang batik sarimbit (batik sarimbit adalah jenis batik yang dijual berpasangan, biasanya untuk dipakai berpasangan pula) kepada Baron dan Elsa.

"Nah! Cocok ini buat kalian!" ujar Tamara dengan senyum puas. Ia menyodorkan kemeja batik berwarna hitam-merah untuk Baron, dan outer dengan motif dan warna selaras untuk Elsa.

Baron dan Elsa saling menatap, bingung. Namun kemudian keduanya secara kompak meraih baju yang disodorkan oleh Tamara.

"Nah! Malu-malunya jangan lama-lama ah!" ujar Tamara lagi dengan senang.

Silent Mode Operation!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora