31

84K 2K 168
                                    

Chapter kali ini buru² banget d bikin nya, jadi tolong kalo ada typo² tandain ya.

#####

"Nih bayaran yang lo minta," seorang laki-laki menyerahkan amplop yang berisi lembaran uang ke tangan seorang perempuan yang tersenyum senang mendapatkan uang secara cuma-cuma.

"Oke lo bisa pake dia sepuasnya," ucap perempuan itu yang tidak lain adalah Vinka menyingkir dari pintu masuk sebuah kamar yang di dalamnya terdapat seorang perempuan yang kondisinya tidak bisa di katakan baik-baik saja.

Tubuh polos yang tidak tertutup apapun dengan bagian kewanitaannya di banjiri cairan kental berwarna putih.

"Abis di gilir berapa orang tuh?" Tanya lelaki tadi saat melihat keadaan perempuan yang akan memuaskan dirinya saat ini yang sudah dia bayar dengan harga cukup mahal itu.

Vinka terlihat menimbang-nimbang mengingat sudah berapa kali lelaki keluar masuk untuk menikmati tubuh perempuan di dalam sana itu.

"Gatau gue lupa, mungkin 10 atau 11. Udah lah gak usah banyak bacot sana masuk." Jawab Vinka.

"Bangunin dulu lah, gue gak bakal puas main sendiri." Kesal lelaki tadi.

Menghela napas kasar Vinka mau tak mau menuruti permintaan lelaki langganannya itu. "Syer, bangun woy." Panggil Vinka memaksa membangunkan Syerly. Ya perempuan yang kelelahan itu adalah Syerly.

"Vinka udah ya gue cape," mohon Syerly dengan suara lemahnya.

"Ck, masa lo baru gitu aja cape. Satu lagi nih yang harus lo puasin. Lo lupa gue punya kartu As lo." Ucap Vinka dengan ancaman halusnya.

Setelahnya Vinka bergegas pergi meninggalkan Syerly dan lelaki tadi, tentunya untuk selanjutnya adegan apa itu pasti sudah kalian bisa tebak.

"Vinka," panggilan dari arah lain mampu mengalihkan atensi Vinka dari lembaran uang yang dia hasilkan kali ini.

"Lo tau semalem Arga ribut sama Satria?" Tanya Amanda setelah sampai di dekat Vinka.

Vinka terlihat menaikan sebelah alisnya, dia tidak tahu akan berita itu. "Wait, Satria yang juara olimpiade itu?" Tanya Vinka memastikan.

Amanda mengangguk membenarkan. "Iya yang itu, semalem gue juga liat langsung kondisi Satria. Asli sih parah." Cerita Amanda yang di dengarkan dengan baik oleh Vinka.

"Punya masalah apa dia sama Arga? Jangan bilang gara-gara si Lea." Jengah Vinka.

Lagi dan lagi Amanda menganggukkan kepalanya membenarkan. "Iyalah siapa lagi, Arga bisa jadi psikopat kalo menyangkut tentang Lea." Jelas Amanda yang membuat Vinka semakin kesal.

"Apa si istimewanya si Lea, heran gue kenapa Arga segitunya sama tu cewek." Gerutu Vinka.

"Dia terlalu istimewa dan sempurna sampe gue juga bingung mau sebutin kekurangan dia apa," ucap polos Amanda itu semakin membuat Vinka kesal di buatnya.

"Ck, gak guna lo." Decak kesal Vinka kembali pada lembaran uangnya menghitung jumlah uang yang sudah dia dapatkan.

Amanda menggaruk kepalanya yang tak gatal dengan cengengesan tidak jelas saat menyadari raut wajah kesal Vinka.

"Oh iya, semalem juga Arga bawa Lea pulang lebih awal, yang anehnya Lea di tutup selimut gitu sama Arga. Coba lo tebak kira-kira apa yang udah terjadi sama Lea." Ucap Amanda kembali bersuara.

Vinka kembali menghentikan kegiatannya menatap Amanda  dengan raut wajah aneh. "Kayaknya gue sekrang tau apa yang udah Satria lakuin sampe mancing amarah Arga." Jawab yakin Vinka dengan senyum aneh nya.

My Sexy NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang