42

36.4K 1.6K 94
                                    

#####

"Loh, kamu mau kemana sayang bawa banyak koper gini?" Tanya cepat Andra menghampiri putrinya yang baru saja turun bersama beberapa pekerja rumah membawa koper besar.

Lea tak menjawab, memilih terus fokus pada kegiatannya. "Mang, koper yang ini tolong jangan di simpan di bagian paling bawah ya!" Pinta Lea pada salah satu pekerja rumahnya yang di patuhi dengan baik.

Andra menggelengkan kepalanya cepat, tidak mengizinkan pekerja rumah itu membawa koper-koper Lea. "Tidak! Jangan bawa koper-koper itu!" Larang tegas Andra pada pekerja rumah itu yang terlihat mulai kebingungan.

"Kamu mau kemana sayang, coba jelaskan." Lanjut Andra menatap lekat wajah datar putrinya dengan menahan pergerakan Lea untuk tidak mengabaikan pertanyaannya.

Lea melepaskan cekalan tangan Andra. "Aku mau tinggal di apartemen deket butik," jawab Lea pada akhirnya mengkode para kerja untuk melanjutkan kembali kegiatannya.

Andra mengerutkan keningnya tak mengerti menatap putrinya penuh tanya. "Enggak, Papah gak izinin kamu tinggal di sana. Lagi pula jarak apartemen ke sekolah kamu cukup jauh."

"Kamu tetep disini sama Papah!" Kukuh Andra yang tak di dengarkan oleh Lea.

"Lea!" Peringat Andra kembali menahan pergerakan putrinya itu.

"Aku gak mau tinggak sama orang yang udah ngekhianatin Mamah. Aku muak harus tau kenyataan itu Pah?" Desis kesal Lea pada akhirnya menatap datar wajah kebingungan Andra.

"A-apa maksud kamu itu sayang?" Jawab gugup Andra mencoba meredam nada suaranya untuk tidak meninggi. Andra mulai merasakan aura-aura yang tak mengenakan dari putrinya itu, tak biasanya Lea seperti ini apalagi tatapan yang mengarah padanya itu sangat membuat Andra kebingungan.

"Dari beberapa minggu kebelakang ini aku udah cukup sabar dan mencoba berpikir positif, tapi apa hasilnya?
........ Semua yang aku takutin bener terjadi!"

"PAPAH JAHAT!" Pekik keras Lea kemudian melenggang cepat pergi meninggalkan Andra yang mematung di tempat berusaha mencerna maksud dari kata-kata Lea itu.

"Lea mau kemana bawa-bawa koper banyak gini?" Pertanyaan yang sama terdengar memasuki gendang telinga Lea yang kini terlihat menatap datar pada seorang wanita yang melangkah semakin mendekatinya.

Tak ingin menjawab Lea bergerak cepat ingin segera memasuki mobilnya, namun gagal saat Lita menahan pergerakannya.

"Mau kemana cantik, sarapan dulu nih tante masakin makanan kesuakaan kamu." Tanya ulang Lita dengan menunjukan makanan yang sengaja dia bawa itu.

Senyum hangat Lita di balas dengan senyum datar oleh Lea, hal itu berhasil membuat Lita tak mengerti dan kini mengalihkan pandangannya ke arah Andra menaikan sebelah alisnya seolah bertanya mengenai respon Lea saat ini.

Lea berdesis kasar dengan melepaskan cekalan tangan Lita. "Tante masakin makanan kesukaan Om Kenzo juga gak? Jangan terlalu fokus ke penghuni rumah ini aja dan ngabai-in penghuni rumah tante sendiri." Ucap panjang Lea kemudian masuk kedalam mobilnya, mulai melajukan mobilnya meningglkan tanda tanya di benak Lita yang mimik wajahnya sudah berubah.

Tidak ada senyum hangat lagi di bibir Lita, mimik wajah tak mengertinya mencuri perhatian Andra yang kini berada di samping Lita mengusap pelan punggung wanita itu yang masih menatap kepergian Lea.

"Kayaknya Lea lagi punya masalah, jangan di pikirin kata-kata Lea barusan."

#####

Hampir setiap menit Lea mengecek kaca spion depan nya guna melihat ke arah belakang mobil yang terdapat Arga yang tengah mengendarai motor sport pemuda itu.

My Sexy NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang