Accident

378 59 8
                                    

Mereka kembali menuju ke kelas, Kai mengantarkan Nara ke depan kelasnya

"nanti pulang tunggu aku ya, kalau ada yang jahatin kamu bilang sama aku"

Nara hanya mengangguk menanggapi dan melambaikan tangannya sebelum ia masuk kedalam kelas, disusul Kai yang mulai menjauh

Nara duduk di bangku nya, ia duduk dengan tenang sembari membuka buku sampai seseorang tiba-tiba didepan bangkunya

Nara melihat wanita itu menatapnya dengan tatapan marah

"Jauhin Kaivan!"

Nara menatap wanita itu dengan tatapan bingung

"Alice lo lupa? dia kan tuli" ucap teman sebelahnya alice, nina

ucapan nina mengundang tawaan dari semua orang yang ada disana

"aduh, nyusahin banget sih lo! gue makin yakin kaivan cuma jadiin lo mainan"

Nara tau, wanita didepan nya ini sedang memarahinya, Nara hanya bisa menunduk

Alice yang sudah terlanjur kesal langsung pergi dari sana meninggalkan Nara yang masih menunduk

Sepulang sekolah, Nara sudah membereskan barangnya dan bersiap untuk pulang sebelum ia melihat notifikasi dari hp nya

Sepulang sekolah, Nara sudah membereskan barangnya dan bersiap untuk pulang sebelum ia melihat notifikasi dari hp nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara bergegas keluar dari kelasnya menuju parkiran untuk menunggu Kai

Saat ia baru sampai di lapangan, ia dikejutkan Alice dan teman-temannya

Nara berusaha menyingkir tapi ditahan oleh nina

"buru-buru banget mau kemana sih?"

Nara hanya bisa terdiam kaku, berusaha melepaskan rematan nina di pundaknya

"gue benci banget sama lo! sadar diri dong, lo itu cacat ga pantes sama Kai, beda sama gue yang sempurna" ucap Alice mendorong pundak Nara

"aku ga ngerti, maaf alice.."

"ngomong apasih?! yang jelas dong kalo ngomong!" ucap Anna menambahkan

Belum selesai sampai disitu, Nara dikejutkan oleh guyuran air yang ditumpahkan ke dirinya

Semua orang tertawa melihat kejadian itu

"kalo udah tau cacat, sadar diri bego!" ucap nina sembari tertawa

Nara disana hanya bisa menunduk menangis, dirinya kedinginan, sakit.. sakit sekali.. ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis

"APA-APAAN INI??" teriakan itu membuat semua orang menoleh

itu suara dari sabian, sabian berlari kearah Nara diikuti jenan, samuel, dan rio

Jenan memegang pundak nara, ia bisa melihat mata Nara yang sembab dan badannya yang mengigil

Silent Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang