74 Going to Italy

21 0 0
                                    

“Amarahmu akan membawa dampak buruk bagi dunia monster Ednan.” Ucap Sonata serius.

***
Ednan pergi tanpa memedulikan orang-orang di istana. Entah dia pergi kemana. Suara petir yang bersahutan serta angin kencang menyapu kekaisaran Quarter pada malam itu.

Bayi Liora tiba-tiba menangis. Sonata terkejut dan segera membuka sedikit bajunya untuk menyusui Liora, Sonata melihat Liora dengan ekspresi kosong.

“Maaf, jika ini pertama kalinya kau tidak disusui oleh ibu kandungmu. Untung saja asiku masih berfungsi, kau pasti lapar sekali ya.” Ucap Sonata tersenyum tipis.

Setelah menyusui Liora, Sonata menidurkan ke tempat tidur bayi. Lalu melenggang pergi entah kemana.

“Sayang, ibu Sonata pergi sebentar dulu. Tidurlah dengan nyenyak.” Ucap Sonata mencium kening lembut Liora

Sonata pergi untuk melakukan sebuah ritual di tengah aula istana. Dia mengeluarkan kekuatannya dan mulai menari. Tariannya sangat indah. Warna matanya juga berubah.

Fyi, warna semua rakyat kekaisaran Quarter adalah Gold. Dan itu sudah turun temurun dari nenek moyang mereka. Sonata melanjutkan tariannya tanpa henti.

Hingga waktunya tiba, tarian ritual Sonata berhenti. Sonata menatap tajam ke depan, kemudian dia mengambil pisau dan menyayat telapak tangannya. Percikan darah keluar dari tubuhnya. Dia berjalan kearah sebuah mangkuk dan menaruh telapak tangannya disana.

“Aku mempersembahkan darahku untuk anakku Liora. Jika memang takdir bayi tersebut adalah tidak memiliki ibu kandung, maka aku akan siap menjadi ibunya. Dan satu lagi, tolong buat Ednan untuk bisa mengontrol kekuatannya, agar duniamu tidak hancur Dewa Mystic.” Ucap Sonata lantang.

***
Liora sudah berkemas dengan barang bawaanya. Dia sedang menunggu kedua temannya di gerbang sekolah. Liora memakai pakaian kaisar serta jubah akademi Vienna. Rambutnya dia biarkan terurai.

Kedua temannya pun datang, Natasha memakai pakaian kesatria wanita (dame). Almirah memakai pakaian penyihir dari keluarganya.

“Kau sudah menunggu lama ya Liora?” ucap Natasha

“Tidak, aku baru saja tiba.” Ucap Liora santai

“Kalau begitu, ayo cepat ke ruang dewan akademi, ntar kita dimarahin lagi.” Ucap Almirah malas

Ketiganya membuka pintu dan masuk ke ruangan, dewan akademi sudah menunggu mereka. Dia tersenyum dan menyambut mereka.

“Terimalah ini, alat teleportasi untuk sampai ke sana dengan cepat. Jangan sia-siakan benda itu. Gunakanlah dengan baik.” Ucap Dewan akademi

Ketiganya mengangguk dan pergi meninggalkan ruangan. Kemudian sang ahli sihir Almirah, membuka alat tersebut dan berteleportasi ke negara italia.

“Oii.. kenapa kita masuk hutan?” ucap Natasha terkejut

“Entahlah, disini jelas letak lokasinya kok. Sudahlah ayo mulai saja.” Ucap Almirah

“Tunggu.. bagaimana kalau kita pergi ke ibukota untuk jalan-jalan, makan, atau liburan. Mumpung disini kan?” ucap Liora mengajak antusias

Kedua temannya berpikir sejenak dan kemudian mengangguk setuju.

“Baiklah, first tujuan kita kemana?” ucap Almirah tersenyum

*Dewa Mystic
Dewa para klan monster.

Monster terbagi menjadi 3 jenis

White monster
Black monster
Liar/wild monster

Ednan termasuk kedalam klan monster tingkat tinggi yaitu white monster. Monster ini tidak mengerikan, fisik layaknya manusia serta termasuk golongan monster yang bisa dibilang cukup baik serta berpengetahuan luas

Black monster, monster pemburu seluruh umat/ras, bahkan manusia bisa diburu oleh mereka. Fisik: tetap monster

Wild monster, monster pembunuh yang sangat kejam. Jika ada seseorang yang dalam jangkauan mata mereka, mereka akan langsung menyerang secara membabi buta. Hampir mirip dgn black monster. Fisik pun juga sama dgn black monster

Vous avez atteint le dernier des chapitres publiés.

⏰ Dernière mise à jour : Jul 06 ⏰

Ajoutez cette histoire à votre Bibliothèque pour être informé des nouveaux chapitres !

Vienna Academy : The Princess ReturnOù les histoires vivent. Découvrez maintenant