Tinggalkan jejak!
Bagi yang belum baca cerita aku yang satunya, yuk baca dulu gaes🤧
Ceritanya gak kalah seru loh😭☝
Taburi komennya di setiap paragraf dong, masa setiap aku buka babnya, hampa banget paragrafnya, kayak hidup aku, eh🙂🤧
Bisa kan, fren?💖😁💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💋💖💖💖💖💖💖💖💖💖💗💗💗💗💗💗💗💗💗😘😘😘😘😘😘🙂😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😈
🍂•••Happy Reading•••🍂
15. WHAT IS 1821+?
•••🥀•••
"Menimbulkan sebuah rasa butuh proses. Perbuatan kecil bisa menjadi awal dari proses itu tanpa kamu sadari."
•••🥀•••Pagi minggu yang cerah. Dara dan semuanya berkumpul di meja makan untuk sarapan pagi.
"Lo ke gereja, bos?" tanya Gavin.
"Absen buat hari ini," jawab Calvan.
Gavin mengangguk. Di antara mereka, yang beragama Islam adalah Gavin dan Chiko. Yang lainnya Kristen.
Selesai makan, Dara menuju ke halaman belakang rumah Lio. Di sana, ada taman yang cukup luas untuk dijadikan tempat bersantai.
Dara berhenti memandang keadaan taman itu seolah merasakan ketenangannya.
"Damai banget," ucapnya. Ia pun duduk di bangku taman yang ada di situ.
Di tempat lain, Calvan yang sudah selesai makan menuju ke bagian belakang rumah itu sekedar melihat-lihat. Ia memasukkan kedua tangannya di saku celana pendeknya.
Ia menaikkan alisnya melihat punggung seseorang yang tengah duduk di kursi taman. Sekali menebak, ia tahu itu adalah Dara.
Dara menghampiri seekor kucing lucu yang sedang menatap ke arahnya. Ia meraih wajah kucing itu.
"Cup, cup, cup. Lucu banget sih, kamu. Coba aja gue selucu dan seimut ini," monolog Dara sambil menatap gemas kucing itu. Ia mengangkatnya ke atas sejajar dengan wajahnya.
Calvan terkekeh pelan melihat itu. Emangnya, Dara juga gak selucu kucing itu? Lebih malah.
Eh?
Calvan kembali mendatarkan wajahnya karna berpikir demikian.
"Iiii, lucu bangeettt," gemas Dara sambil mendekat-dekati bibir kucing itu hendak menciumnya.
Calvan terdiam menatap itu. Saat bibir mereka hendak menempel, Calvan langsung berdehem.
"Ekhem!"
Sontak Dara menoleh. Ia langsung kaget melihat Calvan yang sudah berdiri di sana dengan posisi coolnya.
"Kenapa lo?" tanya Dara sedikit sinis.
"Mau ngapain tadi?" tanya Calvan.
"Hah?"
Calvan berdecak. Kebiasaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALVANDER; My Possessive Bad Boy
Teen Fiction"Lo itu bukan tipe gue. Lo cuman babu, jadi jangan sampai lo suka sama sama gue." Calvander Navior Tenggara, lelaki dingin yang menyimpan sejuta rahasia di dalam dirinya. Selain karna parasnya yang diidolakan oleh semua kaum hawa karna wajah yang di...