Bab 23

517 78 4
                                    

Selamat membaca..










































































































Di pagi yang begitu cerah nan indah, keluarga natio sudah kumpul untuk melakukan sarapan pagi.

Tapi tidak dengan gito, dia masih sibuk dengan mimpinya yang membuat dia tidak bangun dari tidur lelapnya.

Gito begitu kebo karena dia memang begitu kalau lagi tidak ada kerjaan.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, gito yang masih terlelap masih aja nyaman pada alam mimpinya.

Chika yang telah selesai sarapan, dia kembali ke kamar gito untuk membangunkan kekasihnya yang sejak tadi tidak bangun.

Chika menghampiri gito yang sedang nyenyak tertidur, dia menatap wajah tenang gito.

Di sisi lain, chika masih bersalah sama kejadian kemarin yang di mana dia melarang gito membeli barang kesukaannya.

"Sayang, bangun yuk." Ucap chika menepuk lembut pipi gito.

Gito yang orangnya gampang terusik saat tidur pun mulai membuka perlahan matanya.

"Eeuugghh." Gito duduk dengan keadaan setengah sadar.

"Jangan dikucek matanya." Ucap chika menahan tangan gito.

Gito menatap chika, suasana sempat hening sesaat karena diamnya gito.

"Gitu banget natapnya." Ucap indah yang sudah nangkring di ambang pintu kamar gito.

"Ah, kebiasaan banget sih ndah." Ucap gito kesal lalu pergi ke kamar mandi.

Indah dan chika hanya terkekeh melihat sikap tantrum gito yang pergi ke kamar mandi.

Beberapa setelah gito dibangunkan oleh chika, dia sudah rapih dan langsung turun ke lantai bawah untuk sarapan karena perutnya sudah lapar.

Saat gito turun, dia melihat begitu rame di ruang tamu rumahnya.

Gito bingung, perasaan dia tidak ada acara apapun yang membuat rumahnya jadi rame.

Gito pun pergi ke ruang tamu karena rasa penasarannya itu.

"Kok rame banget." Ucap gito bingung.

"Bangun juga lu ger." Ucap genandra.

"Lama amat lu bangun ger." Kali ini adel yang berbicara.

"Lo pasti Ngelembur lagi kan." Sahut zean.

"Ya begitulah, ada sedikit kerjaan yang harus gua selesaikan." Ucap gito.

"Terus ini, kalian kok tiba-tiba datang ke sini?" Sambung gito yang masih bingung.

"Kita mau ngajak lu ke Bandung." Ucap vion.

"Mau ngapain? Kok dadakan?" Tanya gito lagi.

"Ya kita dapat tantangan balapan dari sana, itu semua karena balapan lu sama zean kemarin." Jelas eli tentang tujuan kedatangan mereka ke rumah natio.

"Kamu tenang aja, bunda sama ayah udah izinin kok." Sambung shani.

Gito benar-benar dibuat kaget sama kelakuan anak-anak gerhana yang tiba-tiba ngajak dia ke bandung secara dadakan.

"Tolonglah, kalau bikin rencana kasih tau jauh-jauh hari sebelumnya." Ucap gito menghela nafas kasarnya.

"Yayah yayah." Panggil icel menarik pelan celana gito.

Gerhana & Rembulan (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang