Dor
Dor
DorSuara tembakan terdengar dimana-mana, ada yang dari arah selatan, barat, dan Utara. Pertarungan antara anggota mafia Black Wings dan geng jalanan kota Lost Angel yang merebut kan wilayah di blok 14.
"Dasar para pecundang! Kalian akan kalah" kata maxsim yang mengejek para geng jalanan kota tersebut.
"Diam! Gue bakal bunuh lo" ancam salah satu dari mereka.
"Coba saja bocah" Tatang Maxsim di dalam kata-katanya.
"Ckh, awas kau! Teman-teman ayo serang dia" perintah dari pemimpin geng jalanan tersebut.
Disisi yang lain seorang pemuda yang terlihat seperti mayat hidup mulai membuka matanya. Badan nya penuh dengan luka lebam yang sudah mulai membiru.
"Eeuuhh" suara lenggukan yang dikeluarkan oleh Al yang ingin bangkit dari posisi berbaring nya.
"Aku, aku masih hidup? Tunggu ... Aku dimana? Apa mereka benar-benar membuang ku? Ini mungkin akan menjadi awal yang baru untuk ku memulai hidup" ucap Al yang memikirkan bagaimana nasibnya kedepan.
Tiba-tiba
DOR
DOR
suara tembakan yang cukup keras menusuk indra pendengaran Alfian, karena penasaran Alfian mencari tau arah suara tembakan tersebut dengan langkah yang tertatih-tatih disebabkan luka di sekujur tubuh nya.
"Suara apa tadi? Kenapa aku seperti mendengar suara tembakan?" Tanya Alfian pada dirinya sendiri.
Al melihat seseorang berjas hitam sedang kuwalahan dengan para musuhnya.
"Sialan! Hama-hama ini sangat menggangu. Ckh kapan kau akan sampai Rey" gerutu Maxsim yang mulai kesal dengan situasi yang sedang dia hadapi.
Alfian yang menyaksikan Maxsim mulai kelelahan dengan para musuh nya yang semakin banyak, dia berpikir untuk membantu nya dengan sekuat tenaga yang ada. Meski Alfian terluka tapi staminanya masih cukup untuk bergerak.
Tiba-tiba
AWASSSS
BRUK
Alfian mendorong tubuh maxsim ke samping untuk menghindari peluru musuh.
"Kau tidak apa tuan?" Tanya Al yang menanyakan kondisi Maxsim.
Kau,- hey awass!" Mereka berdua berguling-guling ditanah untuk menghindari peluru sang ketua.
"Hey, bocah! Kau bisa menembak? Ini ambil dan ayo bantu aku menghadapi hama-hama menjengkelkan ini" Sebuah pistol di lemparkan ke arah Al, lalu ia menangkapnya dengan baik.
"Mari kita mulai permainannya" ucap Maxsim dengan senyum menyeringai yang terlihat menyeramkan untuk siapa saja yang melihatnya.
DOR
DOR
DORSuara tembakan yang saling bertautan terdengar begitu nyaring di tempat pembuangan sampah yang begitu ramai orang yang saling menembak hanya untuk memperebutkan satu wilayah.
Beberapa saat kemudian geng jalanan yang bertarung dengan Maxsim dan Al satu persatu mulai tumbang dn hanya menyisakan sang ketua.
Tiba-tiba
Dari arah yang berbeda sebuah timah panas mengenai kepala sang ketua geng disertai darah segar keluar dari kepala.
Dor
Bruk
"Halo semuanya, pahlawan telah datang" ucapnya dengan senyum yang lebar tanpa rasa bersalah.
"Ckh, dasar kau bajingan! Dari mana saja kau bodoh? Aku sudah menyuruhmu datang lebih cepat, dan apa ini? Kau datang terlambat. Dasar kau bedebah sialan!" Omel Maxim kepada Rey yang baru saja datang dengan wajah yang sangat menjengkelkan.
Baiklah man teman untuk mengingatkan Maxsim untuk membunuh Rey setelah ini.
"Hehehe, maafkan aku max, aku baru saja menghadiri kecan dengan seorang wanita asia yang begitu cantik" jelas Rey dengan entengnya, karena sudah berkencan dengan seorang wanita.
"Dasar buaya" sindir Maxsim pada Rey.
"Hmmm, tunggu dulu ... Siapa dia?" Tanya Rey yang baru sadar jika dari tadi Alfian ada didekat mereka.
Rey mulai mendekatkan dirinya pada Alfian sampai jarak yang mereka ciptakan hanya sampai 3 jengkal lagi.
"Siapa kau?" Tanya dengan nada yang begitu dingin. Sungguh berbeda saat dia bercanda dengan Maxsim tadi, auranya lebih dingin dan rasanya udara di asmorfir ini semakin menipis.
"A-aku Alfian Geofandra Aksara, tuan" jawanya dengan gugup dan tubuhnyang sedikit gemetar sambil menatap mata hazel yang Rey punya.
"Kau yang membatu max?"
"I,-iy"
Tiba-tiba Maxsim menyela ucapan Alfian untuk menghentikan tindakan Rey yang terlihat menggitimidasinya.
"Hei, kau menakutinya bodoh!"
"Oh, maaf"
Setelah itu, tiba-tiba Alfian merasa pusing dan tak bisa menjaga keseimbangan tumbuh nya. Dia limbung kedepan dan dengan sigap Rey mendekapnya kedalam pelukan.
"Ckh, dia pingsan"
"Ayo bawa dia ke markas utama" ucap Maxsim yang mengkode Rey untuk mengendong Alfian, lalu membawa nya ke markas utama.
~^°^~
2.00 PM
Disebuah kamar yang mewah terdapat seorang pemuda yang terbaring di atas ranjang dengan cool Fever diatas dahinya. Tunggu dia demam? Mungkin saja ini karena dia terlalu memaksakan dirinya yang jelas-jelas kondisinya tak memungkinkan untuk bertarung, jika orang biasa mungkin sudah sekarat.
Alfian mulai mengerjapkan matanya untuk menetralkan penglihatan nya kepada cahaya yang ada.
"Emmhh, aku ada dimana?" Tanyanya pada diri sendiri.
"Kau sudah sadar?"
Ok sampai sini dulu ya man teman dikarenakan aku mau mengerjakan tugas dari guru, maaf semalem ga jadi up karena a
ku ada tugas dari guru b indo, aku disuruh buat puisi ... HuhuhuKira² siapa ya orang ada dikamar Al ?
Jan lupa tinggalkan jejak, seperti vote dan komen karena itu semua gratis 🤗
Salam hangat Lio 😊
Terimakasih 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Alfian
Teen FictionAlfian Geofandra Aksara adalah seorang anak yatim piatu yang dari dia masih bayi sudah tinggal di sebuah panti asuhan yang berada di pinggiran kota bandung. Alfian tumbuh di panti asuhan kasih ibu bersama anak-anak yang lain, tapi, suatu ketika ada...