𐙚 𝑴𝒐𝒎𝒆𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒎𝒂 𐙚

65 40 59
                                    

𝑯𝒂𝒍𝒐 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔... 𝑲𝒆𝒏𝒂𝒍𝒊𝒏 𝒂𝒌𝒖 𝑴𝒊𝒓𝒆𝒊𝒍𝒍𝒆, 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒑𝒂𝒏𝒈𝒈𝒊𝒍 𝒂𝒌𝒖 𝑴𝒊𝒓𝒆𝒊.𝑰𝒏𝒊 𝒄𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝒃𝒂𝒓𝒖 𝑴𝒊𝒓𝒆𝒊, 𝒎𝒐𝒉𝒐𝒏 𝒅𝒊 𝒔𝒖𝒑𝒑𝒐𝒓𝒕 𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏 - 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏.

ᵐᵒʰᵒⁿ ᵐᵃᵃᶠ ᵇᶦˡᵃ ᵃᵈᵃ ᵗʸᵖᵒ

“Keluarga adalah tempat kita kembali, di mana pun kita berada dan apa pun yang terjadi, rumah akan selalu menjadi bangunan yang selalu kokoh untuk tempat pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarga adalah tempat kita kembali, di mana pun kita berada dan apa pun yang terjadi, rumah akan selalu menjadi bangunan yang selalu kokoh untuk tempat pulang."





Ketika Jane memasuki ruang kelas, pandangannya segera tertuju pada Nydia dan Matteo yang duduk di bangku mereka. Matteo mengelus puncak kepala Nydia dengan penuh kasih sayang, sementara Nydia tersenyum manis padanya. Romansa mereka begitu mencolok hingga sulit untuk diabaikan.

"Sungguh pasangan yang serasi," bisik seorang siswi di belakang Jane.

"Ya, mereka sangat romantis," sahut yang lain dengan nada iri.

Jane duduk di bangkunya dengan hati yang terasa semakin berat. Setiap kali ia melihat Nydia dan Matteo bersama, luka di hatinya terasa semakin dalam. Tidak hanya karena Matteo, orang yang ia cintai, memilih Nydia, tapi juga karena ia tahu bahwa Nydia tidak tulus mencintai Matteo.

Ketika bel istirahat berbunyi, siswa-siswi berhamburan keluar dari kelas menuju kantin dan taman sekolah. Jane, yang biasanya menghabiskan waktu istirahat dengan Nydia dan Matteo, kini memilih untuk menjauh. Ia berjalan menuju taman belakang sekolah, tempat yang sepi dan jauh dari keramaian.

Namun, dari kejauhan, Jane masih bisa melihat Nydia dan Matteo yang duduk di bangku taman utama. Matteo memberikan sekotak cokelat pada Nydia, yang disambut dengan pelukan hangat. Beberapa siswa yang melihat mereka mulai bersorak dan bertepuk tangan, membuat suasana semakin histeris.

"Ah, lihat mereka! Sungguh romantis sekaliii!!" teriak salah satu siswa.

"Aku ingin pacar seperti Matteo," sahut siswa lainnya dengan nada iri.

Jane menahan air mata yang mulai menggenang di pelupuk matanya. Ia tahu bahwa Nydia hanya memanfaatkan Matteo demi kepentingan ayahnya, namun tidak ada yang percaya padanya. Ia merasa sendirian dalam kesakitannya.

Saat Jane berusaha tegar untuk tidak menangis, tiba - tiba Kak Marcus datang menghampirinya. "Udah, gak usah dilihatin mulu. Biarin aja"

"Iya kak, aku sedang berusaha"

"Bagus, nanti pulang sekolah kakak mau ajak kamu buat cari informasi mengenai papa kamu"

"Iya kak, aku akan ikut mencari"

Bayangan di Balik Senyuman [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang