Twenty-Two

1.9K 290 35
                                    

Happy reading >.<







Christian menepikan motornya di pinggir jalan. Ia membuka helm nya lalu mengacak-acak rambutnya dengan frustasi. Terhitung, sudah tiga hari Shani belum di temukan. Bahkan, anggota kepolisian pun masih mencari keberadaan Shani.

Di sana, Christian tidak sendirian. Ia bersama teman-temannya. "Ka, kamu di mana .., apa kamu baik-baik aja .., " gumam Christian dengan lirih.

Suara Christian pelan memang, namun masih terdengar oleh teman-teman nya. Teman-teman Christian juga merasa sedih, karena selama tiga hari ini Christian tidak pernah senyum sama sekali.

Mereka semua terus berusaha menghibur Christian. Biasanya, Christian akan langsung tertawa ketika teman-teman nya melontarkan candaan. Namun sekarang, Christian tampak kehilangan semangatnya. Ia terus murung, menyendiri, bahkan sering menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa menjaga Shani. Chtistian sering kali memaki dirinya sendiri dengan kata bodoh ataupun semacamnya.

Temam-teman Christian hanya diam. Mereka semua masih memperhatikan Christian yang tengah menggeram frustasi.

Drt ... Drt ...

Mendemgarnya, seketika Oniel langsung mengambil ponsel nya yang berada di saku celananya.

"Hal-"

"Gua udah nemuin alamatnya. Gua shaerlock sekarang. Cepet ke sini, gua udah ada di tempat."

Tut.

Panggilan di matikan secara sepihak. Tak lama setelah itu, terdengar suara notif dari ponsel Oniel. Seketika Oniel langsung kembali memakai helmnya ketika selesai melihat isi pesan itu. "Ikutin gua. Elang udah nemuin lokasi Ci Shani." ujar Oniel.

Tanpa berbicara lagi, Oniel langsung melajukan motornya. Semua temannya pun langsung bergegas memakai helm dan langsung melajukan motornya menyusul Oniel.

Skip.

"Lang!" Oniel langsung turun dari motornya di ikuti semuanya.

Seketika Elang langsung menoleh ke arah Christian dkk.

"Ini tempatnya, Lang?" tanya Christian. Di depan mereka, terdapat sebuah rumah yang sepertinya rumah itu sudah tua karena rumah itu sudah terlihat usang.

Elang mengangguk. "Iya. Dari nomor handpone yang gua lacak, bener ini tempatnya."

"Terus, kita harus gimana sekarang?" tanya Aldo. "Apa mau langsung masuk aja? Tapi, di dalem kayaknya akan lebih banyak penjaganya." lanjut Aldo.

Di depan rumah itu, terdapat dua pria yang tengah berdiri. Sudah dapat di pastikan, kedua pria itu adalah yang di tugaskan untuk menjaga di depan.

"Terobos ajalah!" ujar Ollan dan Lucas. Mereka berdua langsung berlari ke arah dua orang itu. Sementara teman-teman nya hanya menghela nafas.

"Woy!!" teriak keduanya. Seketika kedua pria itu langsung menoleh ke arah Ollan dan Lucas.

"Siapa kalian?!"

"Di mana lo sekap istri temen gua, bangsat!" ucap Ollan tanpa menghiraukan pertanyaan salah satu pria itu.

"Siapa kalian?! Sipa yang kalain maksud, hah?!" tanya pria itu.

Responsibiliti [ShanChris]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang