‼️This chapter kinda spicy, naughty conversations, please be wise or leave.
Usai mengobati lukanya, Theo membawa Agatha ke salah satu apartment miliknya.
"Ini apartment siapa, Kak?"
"Punya gue, masuk."
Kali ini baik Agatha dan Theo sama-sama membolos, Theo akan mengurusnya setelah ini.
Design interior di sini memiliki nuansa hangat.
"Minum?" Theo menawarkan. "Ada jus sama susu, lo mau apa?"
"Jus." jawab Agatha. Matanya mengedar ke segala penjuru apartment.
"Mau ganti baju dulu nggak?"
"Nggak usah, Kak. Kita cuma sebentar, kan?"
Seakan tidak mendengar perkataan Agatha, Theo berjalan menuju sofa, menyalakan televisi.
"Ganti baju dulu, Sayang. Kebiasaan lo pas sampai rumah pasti ganti baju."
Agatha ikut menyusul Theo dengan duduk bersebelahan, "Ya sekarang aku, kan, nggak lagi di rumah, Kak."
Tangan Theo terulur mengelus surai Agatha, "I'm your home, Agatha."
Paling bisa! Theo selalu punya cara untuk membalas ucapan Agatha.
"Tapi beneran, aku nggak bawa baju ganti."
"Pergi ke kamar, pakai baju gue," Theo menunjuk ke arah kamarnya, tak memberikan ruang untuk penolakan.
Agatha menurut, berjalan menuju kamar Theo. "Kakak!! Aku pinjam hoodienya yaaa!" Agatha berteriak agar terdengar oleh Theo yang berada di ruang depan.
"Nggak usah teriak, Sayang." balas Theo, kali ini dengan suara lebih dekat dari yang diharapkan Agatha.
Deg!
Agatha yang hanya memakai tanktop refleks menutup tubuhnya dengan hoodie. Agatha beringsut mundur, ingin marah pada Theo yang sudah lancang masuk tanpa permisi, tapi Agatha lupa jika kekasihnya adalah Theodore. "Kak?! Keluar dulu, aku mau ganti baju."
KAMU SEDANG MEMBACA
Say My Name
Teen FictionAgatha Kayshafa. Dijadikan bahan taruhan oleh sepupunya sendiri dengan seorang laki-laki yang memenangkan balapan mobil malam itu. Pradeepa Theodore. Tepat sebelum balapan, ia malah salah fokus mendapati seorang gadis yang beraroma sangat memabukka...