11

669 60 0
                                    

Selamat Membaca:)

akhirnya dia sampai juga di markas black moon. Karena jujur dia sangat capek sekarang. Bukan, bukan capek fisik tapi capek batin, karena apa? karena jantungnya yang harus senam saat mengendarai motor tadi alias dia terkena jumpscare di sepanjang jalan. Mempunyai kelebihan ini sebenarnya ada enak nya ada enggak nya juga, tapi kalau di fikir fikir kok banyak enggak enaknya. Berbagai macam makhluk dia temui di sepanjang jalan tadi, jangan kalian fikir ini siang jadi tidak ada gitu makhluk halus, banyakkk coyy.

"Huh akhirnya sampai juga~"Alvin menghela nafas lega, tadi Alvin hampir menabrak trotoar, karena dia melihat ada anak kecil tidak memakai baju dan berkepala botak berlari menyebrang jalan tanpa aba aba. Kan dia jadi kaget tauu!

Setelah selesai menetralkan nafas dan juga jantung nya, dia pun melihat ke sekeliling markas tersebut, dia jadi ragu ini betul tidak ya markas nya.

"Ini markasnya bukan sih, kok bagus banget, kayak rumahnya Alvin"dia pun memandang takjub mainson yang di sulap menjadi markas itu.

"Ini markasnya bukan sih, kok bagus banget, kayak rumahnya Alvin"dia pun memandang takjub mainson yang di sulap menjadi markas itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa jangan jangan Han salah kasih info ya"

Jika kalian menebak dia tau markas ini dari ingatan seorang Alvin dallen maka tebakan kalian salah besar!
Dia tau markas ini karena informasi dari Han, sosok hantu anak kecil yang sekarang menjelma sebagai sahabat nya.
Alvin pun tidak tau bagaimana bisa Han mengetahui alamat markas black moon, makanya sekarang dia ragu apakah benar ini markasnya.

Alvin masih terus berdiam diri didepan pagar mainson yang katanya Markas tersebut, sampai seseorang memanggil nya.

"Alvin! ngapain di situ ayok masuk?!"Alvin pun menoleh dan melihat salah satu anggota yang sepertinya baru datang juga.

"Iya yaa, ini aku mau masuk kok iya hehehehe"

"Ya udah ayok! pasti udah ditungguin kita"Alvin pun segera menghidupkan motornya dan menyusul orang itu untuk masuk ke dalam markas.

Alvin pun mengekori orang itu, karena sejujurnya dia masih sangat canggung dan bahkan bingung, karena Alvin dallen hanya memberikan sedikit informasi tentang gengnya.

"Wishh udah datang nih!"sambut salah satu anggota kepada mereka

"Kok Lo bisa bareng adek?"

"Itu tadi gue ketemu Alvin di depan gerbang au dah ngapain?"semua mata pun tertuju pada Alvin yang di mana dia sendiri masih berdiri, karena belum di persilahkan duduk oleh sang ketua.

"Dek! ngapain berdiri di situ! sini duduk samping Abang!"Alvin pun mengangguk dan duduk tepat di sebelah Nicholas

"Tumben biasa nya ni anak langsung duduk aja, tanpa di suruh"

"Iya dek, adek kenapa hmm?lagi ada masalah, gak biasanya adek gini"Alvin pun melirik mereka semua, karena sekarang mereka sedang menunggu jawaban dari dirinya.

"Gak ada kok apin cuman agak canggung aja, soalnya kan udah lama gak kesini hehehh"

"Ya ampun dek! gak usah canggung canggung, kan Abang udah pernah bilang, anggap markas ini jadi rumah ke dua adek"

"Iya ngapain Canggung sih dekk!"

"Iya iya bang, gak akan canggung canggung lagi kok"balas Alvin dengan senyum imut nya

"Eh kalau di liat liat, adek makin berisi, ya gak sih?"tanya Shaunn karena dia salfok kepada pipi adiknya yang semakin berisi ini,jadi kayak bakpao.

"Iyaa anjirtt! liat tuh pipinya gemass bangett!"balas Elwin dengan heboh seraya mencubit ke dua pipi Alvin gemas.

Alvin yang di unyel unyel pipinya pun hanya bisa pasrah. Dia mau melarang pun tidak enak takut Abang nya yang satu ini tantrum, jadi lebih baik dia biarkan saja, walaupun pipinya sudah terasa sangat nyeri.

"Eh eh! Elwin kasihan tuh adek, liat matanya udah berkaca-kaca! pasti perih tuh pipinya, Lo mah nyiksa!"ucap Maxwell kesal kerena melihat sang adik yang sudah ingin menangis.

Karena jujur Alvin memang sudah ingin mengeluarkan air matanya tapi sebisa mungkin dia tahan. Pipinya sangat sakit sekarang, orang di depannya ini kalau gemas tenyata bisa membahayakan orang lain. Wajib di hindari

"Eh eh eh! maaf dek jangan nangis, pipinya sakit yaa?"dia pun meringis karena melihat pipi sang adik yang sangat merah dan terdapat cap tangan nya di pipi adiknya, sungguh dia tidak sadar kalau ternyata dia sudah melukai adiknya ini.

"Hiks hiks hiks"runtuh sudah pertahanan seorang Alvin, karena jujur setelah Elwin melepaskan cubitannya, pipinya terasa berdenyut dan sangat perih.

"Hiks hiks sakit hiks sakit banget"dia tidak perduli lagi kalau sekarang menjadi pusat perhatian karena menangis, karena memang dasarnya dia dulu adalah anak yang cengeng.

"Tuh kan loh sih! jadi nangis kan adek! Lo tuh udah keterlaluan tau gak!"sentak Daniel
Dia segera membawa Alvin ke pelukannya, Alvin semakin terisak, pipinya nyut nyutan sekarang.

"Tuh kan loh sih! jadi nangis kan adek! Lo tuh udah keterlaluan tau gak!"sentak DanielDia segera membawa Alvin ke pelukannya, Alvin semakin terisak, pipinya nyut nyutan sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cup cup udah ya,mana yang sakit, coba sini Abang liat"Alvin pun menunjuk pipinya,

"Astag dek! merah bangett. Lo gimana sih njing! kulit adek itu sensitif, tapi Lo cubitnya malah pakai tenaga dalem!"sentak Nicholas murka

"Yaa maaf gue gak sengaja khilaf, abisnya adek gemes banget"Elwin jadi merasa bersalah, karena Melihat adiknya sampai sesenggukan begitu, itu pasti sangat sakit.

"Makanya bang, kalau gemes itu yang wajar wajar aja, gue udah nahan nahan biar gak ngunyelin adek, ehh malah loh nyubitnya pakai tenaga dalem"celetuk Shaunn, karena memang sejak di sekolah tadi dia sudah menahan dirinya agar tidak sampai kelepasan untuk mencubit pipi chubby itu, agar adiknya tidak menangis, ehh ini malah sang abang mencubitnya seperti punya dendam.

"Diem Lo Shaunn the sheep!"Shaunn yang mendengar namanya di ganti pun tidak terima, masa nama sebagus ini di ganti jadi nama kambing.

"Enak aja Lo! ganti ganti nama gue seenaknya!"amuk Shaunn, yang tidak di perdulikan oleh Elwin karena sekarang dia sedang berusaha fokus memikirkan bagaimana cara membujuk sang adik.

------------

Terimakasih buat yang sudah memberikan vote dan komen .karena vote dan komen kalian adalah hal yang sangat berharga buat kita para author.penyemangat buat kita para penulis 🤗

Maaf jika ada kesalahan dalam penulisan:)

INDIGO BOY'S (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang