Cross the Line (𝐁𝐞 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐌𝐨𝐧𝐬𝐭𝐞𝐫)

198 45 17
                                    

°°°

°°°

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.


Ares berdiri di belakang tubuh beberapa orang yang sekiranya bisa dia gunakan untuk bersembunyi. Matanya mengamati sekitar untuk memastikan kondisi sebelum akhirnya dengan cepat mengetik pesan yang akan dia kirimkan untuk Natasha dan juga Stevani yang memang berada di luar area sekolah.

Saat Dian dan rombongannya terlihat memasuki area sekolah, tanpa pikir panjang Ares langsung memerintahkan keduanya untuk keluar dan menunggu perintah darinya. Dia meminta Stevani dan juga Natasha untuk tidak pergi terlalu jauh, setidaknya kedua orang itu masih bisa memberikan kabar tentang bagaimana keadaan di luar dan juga untuk meminta bantuan ke markas jika dibutuhkan.

┌── •✧• ──┐
Natasha MC
└── •✧• ──┘

[Lo ikutin mobil Dian, di sana ada Angkasa]
[Untuk kali ini jangan minta bantuan ke markas, hubungi polisi aja karena kalau kita bawa anak-anak MistyCrime, itu sama aja bongkar rahasia]

|Kenapa harus nunggu sih?!
|Yang ada Angkasa mati entar!

[Engga usah banyak protes! Ikutin aja perintah gue!]

|Iya-iya ini otw!

Puas dengan jawaban yang Natasha berikan, Ares langsung menarik napas kecil. Sebenarnya saat ini dia merasa cukup khawatir dengan kondisi Angkasa. Tetapi Ares percaya jika ketua MistyCrime itu akan baik-baik saja. Setidaknya Angkasa pasti tahu harus melakukan hal seperti apa untuk memastikan keselamatannya.

Mata Ares memincing saat melihat gelagat Samudra yang seolah sedang berusaha keluar. Entah apa yang salah namun Ares merasa jika dia perlu membantu Samudra kali ini. Apalagi Ares sempat melihat interaksi antara Angkasa dan juga Samudra sebelum orang itu pergi bersama dengan Dian.

Mata Ares tiba-tiba terarah pada hiasan guci besar di sampingnya. Tanpa banyak berpikir Ares langsung menjatuhkan guci itu hingga menimbulkan suara yang nyaring. Tentu saja tindakan yang dia lakukan menarik perhatian semua orang, termasuk para anak buah Dian sehingga Samudra memiliki celah untuk keluar.

Ares hanya tersenyum kikuk ke arah semua orang di sekelilingnya. Sebisa mungkin dia tidak melakukan sebuah gerakan yang bisa membuat dirinya dicurigai. Menggunakan ujung matanya, Ares terus mengawasi Samudra yang saat ini mulai menyelinap keluar dari ruang aula. Dia yakin kepergian anak itu pasti berhubungan dengan Angkasa.

Di luar aula, Samudra langsung menarik napas lega karena tidak banyak dari anak buah Dian yang berjaga di area sekitarnya saat ini. Sepertinya orang-orang itu hanya menjaga daerah dekat gerbang keluar dan sisanya berada di dalam aula untuk memastikan jika tidak ada yang kabur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 15 hours ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cross the Line (𝐁𝐞 𝐘𝐨𝐮𝐫 𝐌𝐨𝐧𝐬𝐭𝐞𝐫) Where stories live. Discover now