[END] BL - Socially Phobic Beauty And Domineering Boss Reunite In Love Show

17. Dia Menggali Lorong Rahasia Dengan Tangan Kosong

The Socially Horrified Beauty and the Domineering Boss Have a Happy Ending

Author: Not a Flower but a Little Carp

***

　　 Jeritan ketakutan berangsur-angsur menghilang setelah lampu menyala. Gu Keqing keluar dari kamar mandi dengan wajah pucat dan bibir gemetar. Dia meraih lengan Chen Canyan dan berkata, “Baru saja … ada sesuatu. Di cermin … aku melihatnya…”

　　 Suaranya serak karena berteriak, dan dia mengikuti Chen Canyan ke dalam. Chen Canyan menghiburnya dengan lembut.

　　 Ketika mereka sampai di rumah, mereka melihat Xie Wenyu berjongkok di tanah dengan mata tertunduk, mengamati lantai. Chen Canyan mengerutkan kening: “Di mana Yusheng?”

　　 Xie Wenyu berkata dengan tenang: “Sudah pergi.”

　　 “Sudah pergi?” Dia meninggikan suaranya dan berjalan ke sisi Xie Wenyu.

　　 “Mungkin dia diculik.” Gu Keqing menundukkan matanya dan berkata dengan lembut.

　　 “Seharusnya ada mekanismenya.” Chen Canyan mulai meraba dinding di sekelilingnya.

　　 Saat mereka mencari, Gu Keqing berdiri di depan drum besar, mengetuk-ngetuk kepala drum maju mundur dengan santai.

　　 “Aku penasaran apakah memukul drum akan memicu sesuatu.” Dia berteriak takut-takut.

　　 [Di mana istriku yang sudah setua ini??? Astaga!]

　　 [Lampu baru saja padam, jadi NPC memanfaatkan kekacauan itu dan menyerang, kan? Tapi aku tidak mendengar jeritan vas itu.]

　　 [Keqing ketakutan dan berteriak sangat keras. Mereka mungkin saling tumpang tindih.]

　　 [Apa yang ada di toilet?]

　　 Pada saat yang sama, Chen Canyan berbalik dan bertanya, “Keqing, apa yang membuatmu takut?”

　　 “Saat aku sedang mencuci tangan, tiba-tiba ada kilatan cahaya di cermin dan bayangan gelap muncul. Sebelum aku bisa melihat dengan jelas, lampunya sudah mati…” Gu Keqing mengusap punggung bawahnya, “Aku kehilangan keseimbangan karena panik dan menabrak sesuatu. Itu benar-benar menakutkan.”

　　 “Bayangan gelap?” Chen Canyan mengerutkan kening dan berbalik untuk pergi ke kamar mandi.

　　 Cermin di kamar mandi itu licin. Dia berdiri di sana beberapa saat, dan seorang wanita dengan mata berdarah benar-benar muncul di cermin. Dia memakai lensa kontak yang indah, dan matanya berwarna hijau tua. Dia memegang partitur musik di tangannya dan meletakkannya di atas lilin, dan kertasnya mulai terbakar.

　　 [Benar-benar ada hantu!!! Tolong! Tolong!]

　　 [Mengapa membakar partitur musik? Apa artinya?]

　　 Chen Canyan sedikit terkejut dengan kemunculan wanita itu yang tiba-tiba, tetapi dia dengan cepat menjadi tenang, mengerutkan kening dan menatapnya dengan saksama, dan berkata dengan ringan: “Itu mungkin petunjuk. Jika kita memecahkannya, kita bisa tahu ke mana Yusheng pergi.”

　　 Dia berbalik untuk mengambil partitur musik, dan Gu Keqing, yang sedang bersandar di ubin, melengkungkan bibirnya menjadi senyuman, menundukkan kepalanya dan dengan cepat mengikutinya keluar.

　　 Namun, setelah dia keluar, situasi di depannya membuatnya membeku.

　　 Tempat di mana bangku piano berada langsung terbuka, memperlihatkan tepi dan sudut kayu yang kasar. Sepotong kayu diangkat dengan paksa, dan setelah beberapa kali, mekanisme penutupannya pun terungkap.