Ch 43: Dosa?

411 46 45
                                        

Jangan lupa tinggalkan ⭐(vote)️ dan 💬 (komentar) ^^

Don't be SILENT READERS, okay?😉

Setidaknya tinggalkan jejak🙃

Setidaknya tinggalkan jejak🙃

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ch 43: Dosa?

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di tengah koridor yang begitu lengang itu, Sarada berlari sekuat yang ia bisa seolah dikejar sesuatu yang mengerikan. Peluh bercucuran di pelipisnya, wajahnya tampak kacau dengan mata yang memancarkan ketakutan dan air mata yang mengalir di pipinya. Beberapa kali ia tersandung dan jatuh tersungkur, tapi dengan cepat ia berusaha bangkit kembali. Walau dengan tubuh yang gemetar, walau dengan kaki yang mulai sulit digerakkan, walau pandangannya memburam terhalang air mata yang kian mengalir deras.

Ia terus berlari tanpa menoleh ke belakang. Koridor yang ia lewati tiba-tiba saja terasa asing, setiap ruangan yang ia jumpai seolah tak dikenalinya. Jarak menuju pintu keluar yang biasanya hanya butuh waktu beberapa menit kini terasa berjam-jam. Terasa begitu jauh, begitu lambat dan menyiksa.

BUGGHH

Sarada terjatuh lagi. Tubuhnya tersimpuh di lantai. Napasnya tersengal. Detak jantungnya tak normal. Ia lelah, ia ingin berhenti. Tapi, saat melihat kedua tangannya yang berlumuran darah, matanya membelalak. Ia kembali teringat alasannya berlari bak kesetanan.

At EighteenWhere stories live. Discover now