Bab 31

7.2K 366 14
                                    

Bruk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bruk

“Gimana kalian bisa kecolongan, ha!” Bentak Axton dengan nada dingin.

Tadi dirinya di kasih kabar oleh salah satu bodyguard bahwa gadisnya hilang hanya menemukan vespa dan tas di pinggir jalan.
Yang membuat ia murka kepada anak buahnya yang menjaga gadisnya dari jauh kenapa tidak mengetahui kalau gadisnya hilang dari pandangan matanya.

“Cari gadisku sampai ketemu tanpa ada luka di tubuhnya” titah Axton dingin.

“Baik tuan muda” jawab bodyguard itu.

Axton ingin melacak keberadaan gadisnya itu, tapi dia mendapati ponsel gadisnya berada di dalam tas yang anak buahnya temukan di pinggir jalan bersama motor vespa milik Liana.

Justin tangan kanannya itu juga belum memberi kabar kepadanya tentang keberadaan gadisnya. Justin juga yang dia perintah untuk menyelidiki masalalu gadisnya dengan cowok brengsek itu.

Jika ada sangkut pautnya dengan Langit rivalnya yang menculik gadisnya dia tidak akan memberi ampun sama sekali.

Bunyi nada dering telpon membuat axton buyar dengan pikirannya.

“Halo paman.”

“gimana kau sudah dapat lokasi putriku” ucap Ansel dengan nada dingin.

“Belum” hanya kata itu yang keluar dari mulut Axton. Memang sudah hilangnya gadisnya saat pulang sekolah dirinya baru mendapatkan kabar satu jam setelah gadisnya hilang dari pandangan anak buahnya.

“Suruh anak buahmu yang tidak berguna itu untuk mencari putriku” perintah Ansel dengan nada dingin.

Tut Tut

Sambungan telpon di putuskan secara sepihak oleh Ansel setelah memerintah Axton.

“apa kata Axton, sayang? Putri kita sudah ketemukan!.” maudi di buat panik saat suaminya membentak bodyguard yang selalu menjaga putrinya dari jarak yang jauh.

Dia tidak sengaja mendengar ucapan bodyguard yang mengatakan putrinya hilang saat pulang sekolah hanya ada motor dan tas milik putrinya di pinggir jalan.

“anak sialan itu bilang belum, kamu jangan khawatir kita akan menemukan segera putri kita” ucap Ansel menenangkan istrinya.

“Aku takut putri kita kenapa-napa sayang, hiks” air mata maudi tumpah sudah membasahi pipinya tidak bisa dia mendung lagi.

Ansel yang mendapati istrinya menangis pun segera merengkuh tubuh istrinya ke dekapannya.

Dia janji akan menghancurkan sosok yang menculik putrinya dan membuat istrinya menangis. Jika sampai terjadi dengan putrinya jangan salahkan dia kalau sosok itu akan mati di tangannya.

Kembali ke Axton.

“kita berpencar dan temukan gadisku dalam keadaan baik-baik saja” titah Axton kepada anggota gengnya.

I'M FIGURAN! YESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang