Bab 44

3.9K 226 0
                                    

Masih di tempat yang sama rumah sakit dan di hari kelima Liana sadar dari komanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih di tempat yang sama rumah sakit dan di hari kelima Liana sadar dari komanya. Di ruangan inap Liana penuh dengan inti black lion yang datang untuk menjenguknya, Valen sahabat Liana, serta keluarga Axton juga menjenguk Liana.

Untuk ruangan tempat Liana di rawat begitu luas hingga bisa menampung mereka semua.

“Nona muda sudah lebih baik, besok sudah bisa pulang dan rutin untuk meminum obatnya” ucap sang dokter setelah memeriksa.

“Baik dokter terima kasih” jawab Ansel kepada sang dokter.

“Kalau begitu saya pamit undur diri tuan besar” pamit sang dokter dan di angguki oleh Ansel.

“Yes, gak sabar pulang udah kangen sama kasur kesayangan ana” ucap Liana dengan binar bahagia.

Ansel menggelengkan kepalanya kecil. Putri sangat menggemaskan sudah tiga hari yang lalu putrinya merengek pulang dari rumah sakit, tetapi dirinya melarang menunggu anjuran dari dokter.

Axton menghampiri Liana dan sedikit menggeser tubuh Ansel untuk menjauh.

“Tolong minggir Daddy mertua” usir Axton dengan halus.

 Ansel mendelik tidak suka ke arah Axton. “Sialan! Selalu mengganggu saja bisanya.”

“Kau seperti tidak pernah muda saja Ansel” sahut dalton dengan datar.

Ansel melirik sinis ke arah dalton dan berjalan dan duduk dengan sang istri. “Menyebalkan sekali” gumam Ansel tapi masih di dengar baik oleh maudi.

“Sudahlah kamu ini sudah tua mas, jangan iri sama yang muda” ucap maudi sambil mengusap rambut suaminya.

Inti lion di sofa yang berbeda dengan para orang tua dengan didepannya banyak cemilan yang mereka beli sebelum datang menjenguk Liana di rumah sakit.

“Ini punya gue ya Liam Lo kok seenaknya ambil gitu aja” gerutu kesal Danu saat William mengambil makanan yang ada di tangan Danu.

“Punya Lo yang enak dan gue cuman cicip sedikit aja kok sewot banget Lo” jawab William santai.

“Kan masih banyak yang di kresek kenapa Lo ambil punya gue.”

William tidak menanggapi lebih memilih memperhatikan televisi sambil memakan cemilan yang dia ambil dari Danu tanpa peduli dengan raut wajah kesal Danu.

“Jangan-jangan kalian jodoh kali ribut Mulu soalnya” celetuk Valen.

“Ogah kali gue sama batang, gini-gini gue banyak cewek ya Valen kalau Lo tau.” Enak saja dirinya dikira jodoh sama William mentang-mentang dirinya dengan Liam suka berdebat dan ribut di waktu sewaktu.

“iyuh, emang gue suka gitu sama lo najis banget” cibir William.

“Ya udah diam jangan bacot Mulu Lo berdua” sentak vraka dengan kesal.

I'M FIGURAN! YESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang