Nih part agak panjang menurutku. Kalau kalian masih kurang, itu sih namanya ngelunjak yaaa ☺🖕
Yuk bisa yukk, tembusin sampe 400 followers dulu
Gue gak bakal lanjut kalo gak rame yaa!! 😋😋
.
.
.
.
.
.
.Saat ini keadaan di markas begitu sepi. Semenjak terbongkarnya kebusukan Albara selama bertahun-tahun itu. Dan semenjak Anya dinyatakan meninggal karena overdosis obat-obatan. Algrarez sudah tiga hari ini tidak mengunjungi markas setelah lusa kemarin dia pulang ke Jakarta.
"Algrarez gak ada kabar?" Tanya Benji
Kenzo hanya menggeleng lemah. Cowok itu sepertinya masih tidak percaya dengan apa yang sekarang terjadi. Bagaimana bisa orang yang selama ini ia percayai justru malah menjadi sumber kecewanya yang terbesar. Kenzo yang teramat percaya dengan Anya. Bahkan sampai adu jotos dengan Algrarez hanya karena untuk membela cewek itu. Dan Kenzo merasa teramat bersalah dengan Algrarez.
"Markas sepi banget, suruh Gabriel kesini kek." Benji tidak suka dengan suasana markas yang sepi seperti ini. Bahkan jumlah orang yang sedang berada di markas bisa terhitung.
"Serius lo bilang kaya gitu? Lo tau sendiri semanja apa si Jane semenjak hamil." Memang betul apa kata Kiran. Semenjak hamil, Jane itu tidak mau di tinggal oleh Gabriel kemana pun. Pokoknya kemana pun Gabriel pergi Jane harus ikut. Dan kalau tidak, maka Jane berakhir menangis berhari-hari.
Benji yang mendengar itu pun langsung menghela nafasnya berat.
"Algrarez dah balik kan?" Tanya Kenzo
"Kabarnya sih balik dari kemarin." Kiran memang tidak mendengarnya langsung dari mulut Algrarez. Tapi, dia tau kalau Algrarez dan Zanna sudah ada di Jakarta sekarang.
"Gue jadi merasa bersalah sama Algrarez." Dulu saat mengetahui kalau Algrarez sudah tidur dengan Anya. Kenzo menjadi satu-satunya yang paling emosi diantara yang lainnya. Bahkan dengan entengnya membuat wajah Algrarez yang saat itu tidak berdaya habis babak belur karenanya. Dan juga saat kejadian di villa milik Gabriel, di saat Kenzo mengetahui kalau Anya pernah hamil anak Algrarez. Di saat itu pun Kenzo juga menghajarnya. Dan hal itu membuat Kenzo merasa sangat bersalah kepada Algrarez.
"Gimana kalo ntar malem kita ke markas anak-anak Savior?" Dan ide gila itu tentu saja terucap dari mulut Kiran.
Benji mendelik tidak setuju, "Gila lo?" Benji tau segila apa Albara. Sekali mereka masuk, Albara tidak akan membiarkan mereka keluar dengan baik-baik saja. Mentok-mentok harus dibuat babak belur dulu karena sudah cari masalah duluan.
"Ngajak yang lain juga lah, anak-anak yang lainnya juga udah tau masalah Algrarez. Mereka pasti gak keterimaan Algrarez diginiin sama Albara." Kiran yakin, pasti masalah soal Algrarez ini sudah sampai ke telinga yang lainnya juga. Dan pastinya, mereka semua tidak terima atas perbuatan Albara kepada pemimpin mereka.
"Bener apa yang Kiran bilang. Seenggaknya kita balesin perbuatannya si Albara anjing itu!" ucap Kenzo satu pemikiran dengan apa yang Kiran ucapkan tadi.
Benji diam sebentar. Cowok itu menghela nafas berat. Mereka pastinya mampu sih untuk membalaskan dendam Algrarez kepada Albara. Masalahnya, Benji takut jika seandainya Algrarez tau itu malah jadi masalah buat mereka lagi nantinya.
"Terus Gabriel gimana?" Tanya Benji kepada mereka.
Setidaknya disini, mereka butuh sosok Gabriel untuk memasang strategi perlawanan yang nantinya akan mereka lakukan untuk membalaskan dendam kepada Albara. Meskipun nantinya bakal berimbas dengan perseturuan dua geng.
YOU ARE READING
ALGRAREZ || The Devil Husband
Teen FictionZanna tidak pernah percaya dengan namanya cinta. Dia hanya menganggap bahwa cinta adalah perasaan yang merepotkan dan tidak nyata. Trust issue nya soal cowok justru membuatnya takut berkomitmen dalam hubungan. Zanna tidak percaya, kalau di dunia ini...