AM-14

747 71 6
                                    

Happy reading!












Malam ini, keluarga kecil milik Gus Ibra tengah berkumpul di ruang tengah. Ada Syaqira yang membantu Hafizh mengerjakan tugas, sedangkan Syaqila, bayi kecil itu tengah asyik duduk di depan Syaqira sembari memakan biskuit.

Gus Ibra yang baru saja sampai di ruang tengah dibuat tersenyum manis melihatnya. Ada Syaqira yang fokus dengan tugas Hafizh, kadang pula harus meladeni putrinya yang tampak merecoki Hafizh.

Gus Ibra berjalan mendekat kearah mereka. Senyumnya tak pernah pudar apa lagi ketika bayi kecil itu menyambutnya dengan tawa.

"Mbbba!!" Soraknya.

"Mam apa itu, nak?" tanya Gus Ibra sembari menjawil pipi bulat anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mam apa itu, nak?" tanya Gus Ibra sembari menjawil pipi bulat anaknya.

"Maem biskuit, Aba," jawab Syaqira dengan suara yang ia buat seimut mungkin.

"Mam mam mam, mma!" Gus Ibra terkekeh pelan mendengar cuetan Syaqila. Gadis kecil itu terus menunjukkan biskuit yang ia bawa pada Syaqira.

"Iya, dimakan adek aja. Uma udah makan tadi," ucap Syaqira merubah posisi duduk anaknya.

"Baba!" Kini bergantian pada Gus Ibra. Syaqila kecil menyodorkan biskuit itu pada Abanya.

"Dimakan dek Qila aja, ya. Biar cepet gede," ucap Gus Ibra sembari mencubit pipi Syaqila.

"Pisss." Hafizh yang tengah mengerjakan PR itu menoleh pada Syaqila lantas membuka mulutnya. dengan sekali suapan, biskuit milik Syaqila habis dilahap oleh Kakaknya.

Raut bayi itu tampak bingung. Berkali-kali ia melirik jemari mungil serta wajah ketiga anggota keluarganya secara bergantian.

"Gemas," seru Syaqira sembari mencium pipi putrinya lalu menguyel-uyelnya hingga bayi itu menangis.

"Uluh-uluh, nakal ya Umanya? Nanti biar Aba yang balas, ya." Syaqila berpindah pada pangkuan sang Ayah. Bibirnya mencibik lucu yang membuat Syaqira semakin terkekeh pelan.

Syaqira beralih pada putra sulungnya. Bocah itu baru saja menyelesaikan tugasnya. Setelah membantu membereskan peralatan sekolah milik anaknya, kini Syaqira dapat berleha-leha duduk bersandar pada sofa.

"Ngga kerasa, kemarin Hapis masih cadel, sekarang udah lebih fasih ngucap R-nya. Kemarin Syaqila masih digendong terus, sekarang pelan-pelan udah bisa merangkak," ujar Syaqira sembari menatap kedua anaknya yang asyik bermain.

"Namanya juga kehidupan, sayang. Walaupun semua sudah berubah, tapi cinta mas buat kamu ngga pernah berubah," ujar Gus Ibra sembari menjawil dagu istrinya.

"Apasih, gombal deh!" Ujar Syaqira sembari mencubit dada Gus Ibra.

"Mas, kamu jangan pernah bosen sama aku ya? Aku ngga tahu harus gimana kalau ngga ada kamu," ujar Syaqira sembari memeluk tubuh Gus Ibra dari samping.

After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang