Part 1. Lena

101 32 9
                                    

Cerita ini aku hapus sebelumnya karena aku kurang puas dengan cara penulisan ku sendiri.Awalnya aku nulis cerita ini karena rasa penasaran.

Ada Author yang bilang :

" Buat cerita/nulis cerita itu susah, nggak segampang itu."

Aku juga Reader, dan itulah sebabnya aku nulis cerita ini, karena penasaran.Tapi aku nulis asal nulis, nggak tau apapun tentang cara nulis,jadi aku tulis ulang lagi cerita ini.

Pas cari inspirasi,ya! Ngapain cari inspirasi susah-susah kalau aku punya kehidupan bak cerita Wp.
Cerita ini ada Real dan Fantasi ku,haluan ku setiap hari🤣

Sab.28 Sep.2024


.

Selamat membaca.

_

Di sebuah kamar yang didominasi dengan warna putih dan biru, Lena duduk di tepi ranjang.Kamar Lena di malam hari tenang dan nyaman.  Lampu tidur menerangi dinding putih dan seprai biru muda, sementara poster Ateez memantulkan cahaya redup.Boneka BB terletak di samping ranjang.Dari jendela kamarnya di lantai dua, terlihat samar pemandangan kota malam dari balik tirai.Balkon kecil menambah kesan damai, dengan angin malam yang mungkin berhembus lembut.  Suasana keseluruhan menenangkan, sempurna untuk tidur.

*Ilustrasi kamar Lena*

*Ilustrasi kamar Lena*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lena, dengan kaos putih polos selengan dan celana pendek di atas lutut, tampak sibuk menyiapkan seragamnya. Kulitnya yang putih pucat, seperti tak pernah di terpa sinar matahari, kontras dengan rambut hitam panjangnya yang terurai indah. Iris matanya yang cokelat berbinar-binar, hidung mancungnya tampak cantik, dan bibirnya yang tipis dengan warna Pink membuat wajahnya semakin manis.

"Ah, besok hari pertama di SMA Pancasila," gumamnya, sambil memasukkan buku-buku dan alat tulis ke dalam ransel hitamnya. "Semoga aku bisa punya banyak teman."

** BB=bibi,bukan 'bebe'.

Lena menghela napas, lalu meraih Teddy Bear kesayangannya, BB. "Kamu tahu,BB, aku deg-degan banget. Aku takut nggak bisa beradaptasi di sekolah baru."

Tok...tok..tok

Suara ketukan di pintu kamarnya membuatnya tersentak.

"Siapa sih yang ganggu aku lagi enak-enak ngebayangin masa depan di SMA?" gerutunya.

"Non,non Lena," panggil seseorang dari balik pintu. Lena membuka pintunya, seorang wanita berdiri di depan pintu kamarnya dengan baju khas ART yang terlihat masih muda, mungkin di atas 28 tahun. Bik Ayu, salah satu ART di rumahnya.

Be With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang