.
.
.
.
"Hai maaf lama " ucap Rayan dan orang itu pun melihat ke arah Rayan dan
________________________________________
"Hai maaf lama " ucap Rayan dan orang itu pun melihat ke arah Rayan dan wajahnya Langsung memerah sampai ke leher leher.
"Oh shitt, imut dan cantik sekali" batin vier yang sangat memuja kekasih - maksudnya calon kekasihnya, Rayan yang melihat vier hanya diam saja di buat bingung dan tak sengaja memiringkan kepalanya, vier yang melihat di buat tambah gemas dengan kelakuannya ini.
"Vier kok diem sih, aneh ya penampilanku" ucap Rayan
"Ah ngga kok cocok jadi tambah cantik" ucap vier, Rayan yang di bilang cantik oleh orang di depannya pipinya terasa panas
"Apaan sih" ucap Rayan dan langsung mengalihkan pandangannya dari vier, vier yang melihat hanya terkekeh lucu
"Udah ayok, sini naik motor" ucap vier dan membantu naik ke atas motornya
"Pegangan biar ngga jatuh" ucap vier dan di turuti oleh Rayan, Rayan melingkarkan tangannya di pinggang vier dengan malu malu, vier yang di peluk dari belakang tersenyum untung pake helm jadi ngga keliatan
Vier menjalankan motor sportnya menjauh dari kawasan Mension Dirgantara, Rayan menikmati suasana sore yang begitu cerah dan angin yang segar padahal seharusnya dingin, vier melihat ke arah kaca sepionnya yang melihatkan wajah cantik Rayan.
" Ah kau sangat cantik sayang, aku tak ingin memperlihatkanmu pada orang orang, apakah seharusnya aku mengurungmu saja untuk diriku" batin vier dengan pikiran yang kemana- mana
" Vier" teriak Rayan agar terdengar
"Apa" ucap vier yang juga ikut teriak
" Mau kemana" ucap Rayan, tapi tak di sahuti oleh vier, vier terus membawa motornya, 30 menit mengendarai motor akhirnya sampai di bukit, Rayan dan vier akhirnya turun dari motor, Rayan melihat sekeliling yang begitu indah dan menawan, pemandangan langit sore yang akan berganti malam, begitu indahh
" Suka" ucap vier sembari memeluk Rayan dari belakang, Rayan hanya menganggukan kepalannya sembari tersenyum melihat pemandangan yang begitu cantik.
"Suka, langitnya cantik" ucap Rayan
" Cantikan kamu" ucap vier, Rayan yang mendengar pipinya terasa panas dan semburat merah di pipinya, vier yang melihat dari samping terkekeh kecil dan mengajak Rayan masuk ke dalam villanya, Rayan hanya mengikuti saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYAN OR RIAN (On Going)
General FictionNgga pinter bikin deskripsi,kalau penasaran baca aja jangan lupa kalau suka tinggal jejak ya. Update sesuai. mood aja, alur gue ngga tau nyambung apa ngganya gue juga bingung Yokk baca kalau penasaran 🫵🏻😼 Jangan lupa untuk baca cerita yang lainn...