If one has disappeared then don't expect the other to survive.
Kelarutan suram semakin menghiasi langit saat jejak langkah ketujuh remaja itu menelusuri kegelapan, diliputi secercah ketakutan yang memupukan udara dan memberikan rasa ngeri. Dalam liputan kekhawatiran dan ketakutan, mereka menjelma menjadi keberanian dalam setiap langkah. Mereka menjelajahi hutan gelap, diiringi suara-suara aneh yang menghiasi latar belakang. Suara burung hantu yang menghantui dan pekikan mereka memanggil nama salah satu teman mereka yang telah menghilang, menciptakan suasana mencekam. Penerangan senter yang menjulur ke mana-mana membuktikan keinginan mereka untuk menelusuri setiap sudut hutan yang dipenuhi daun-daun kering dan tumbuhan liar. Berharap dapat menemukan Ava secepat itu.
"Valda, aku takut," ungkap Juniper dari belakang Valda, yang masih fokus menatap ke sana ke mari di belakang tubuh Asher yang memimpin jalan. Juniper meremas jaket Valda, membuat gadis berambut coklat dikuncir kuda itu menoleh dan menatapnya.
"Jangan takut, kita bersama-sama mencari Ava," ujar Valda menenangkan, tanpa menurunkan senter untuk mengawasi setiap sudut hutan, memastikan bahwa tak ada yang terlewat dalam perjalanan mereka untuk menemukan Ava.
"Bagaimana jika kita tidak menemukannya?" tanya Juniper, menjulurkan senter ke sana kemari dan menatap sekeliling dengan ketakutan. Cara jalannya yang sedikit merunduk membuktikan bahwa gadis itu tak sepenuhnya percaya bahwa pencarian mereka akan berhasil.
"Juniper, bisa kau berhenti berpikir negatif?" Asher menanggapi dengan sedikit kesal karena temannya itu terus-menerus mengekspresikan keraguan dan pikiran negatifnya selama perjalanan mereka untuk menemukan Ava.
"Maafkan aku, Asher," ujar Juniper akhirnya terdiam dan terus mengawasi sekitar. Tanda burung gagak yang tadi berterbangan sudah cukup untuk menambah kegusaran mereka akan kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
Bulan tampak menghiasi perjalanan mereka, sementara bau tanah basah dan daun-daun kering yang mulai berhamburan akibat angin malam semakin memberikan kesan yang tidak mengenakkan. Suara-suara aneh mulai menghiasi sekitar, seolah setiap langkah mereka telah dirancang untuk menciptakan kesan tertentu.
Jasper, yang berada di paling belakang, tak henti-hentinya menatap sekitar. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres di hutan yang gelap ini. Setiap bisikan angin membawa suara samar yang menakutkan, dan jantungnya berdegup lebih cepat. Tiba-tiba, ia mendengar bisikan-bisikan tak mengenakan yang seolah berbisik di telinganya. Dengan tajam, ia menatap ke sana kemari, merasakan seolah ada seseorang yang mengawasi mereka. Tanpa disadari, perhentiannya membuatnya berjarak dari langkah teman-temannya yang sudah lebih dahulu melanjutkan perjalanan.
Setelah beberapa saat, Jasper memutuskan untuk kembali berjalan, namun saat ia berbalik, sesuatu yang tidak terduga terjadi. Ia merasa seolah ada bayangan gelap yang meluncur cepat dari semak-semak. Sebelum ia sempat bersuara, tangan yang kuat dan dingin menyergap mulutnya, mencegahnya berteriak. Tubuhnya ditarik dengan paksa, dan Jasper berusaha melawan, namun cengkeraman itu sangat kuat. Ia merasa terjebak dalam kegelapan, suara langkahnya yang hilang semakin jauh saat ia dibawa pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Peak
Mystery / ThrillerValda Carlyle dan teman-temannya berkemah di puncak Gunung Yves, tempat indah yang ternyata menyimpan kengerian. Satu demi satu temannya menghilang, dan Valda mendapati dirinya terjebak dalam permainan mematikan yang dirancang oleh seorang pembunuh...