***
Bisa gak sih dalam pertemuan itu gak ada perpisahan?
***
10 years ago....
🐻
Hai nama ku Jia, lengkapnya Jiarra Ariana Minirra, umur ku 9 tahun.
Huft... kalian tau, aku sedikit tertekan selama 4 tahun terakhir ini, tiba-tiba saja kehidupanku menjadi sebuah teror setelah ayahku, Adam Minirra diangkat sebagai pewaris sah Winmin Group.
Tidak hanya penculikan tapi juga percobaan pembunuhan, jari di tanganku sampai tidak menghitung karna saking seringnya dan aku memilih untuk terbiasa, toh aku selalu berhasil keluar hidup-hidup bahkan terkadang orang tua ku sampai tidak sadar apa yang telah menimpa anaknya ini.
Dan sekarang, aku diculik lagi...
Jia menengadah melihat sekelilingnya, dia berada di dalam kontainer kargo. Suara ombak sedikit terdengar jelas diluar sana. Jia segera menilai dimana dirinya berada, pelabuhan. Tangan Jia diikat kebelakang, mulutnya juga dilakban.
Bodoh sekali mereka tidak mengikat kakiku... Sekarang siapa yang jadi pelakunya? Paman pertama atau paman kedua? atau keduanya?
Jia menyadari ada suara tangisan, Jia menoleh ke sumber suara, ah ternyata ada anak-anak lain.
Ada 2 anak yang menangis tersedu-sedu, ada satu anak yang terlihat diam terlewat santai, dan ada satu anak lagi yang sedang brutal meronta-ronta mencoba melepaskan tali ikatan. Jia menghela nafas, kenapa dia mendramatisir hal ini...
Dengan keahlian yang dimilikinya karna pengalaman, Jia memindahkan posisi tangannya yang terikat di belakang menjadi kedepan, dia dengan mudah melepaskan lakban dimulutnya, Jia menghampiri anak itu...
"Hey, jangan meronta-ronta seperti itu, kamu hanya akan mempererat tali nya, nanti disusah dibuka loh..."
"Hey kalian berdua, berhentilah menangis, kalian mau keluar dari sini gak sih? Aku tidak bisa berfikir jernih kalau ada yang berisik."
"Dan kamu... Sepertinya kamu sudah terbiasa juga ya dalam keadaan seperti ini..."
Jia memperhatikan anak-anak itu, apa urusan mereka dengan para paman?
Krieettt....
Pintu kontainer terbuka, Jia dengan cepat mengembalikan tangannya kebelakang setelah merekatkan kembali lakban ke mulutnya.
Seorang laki-laki berwajah tirus masuk diikuti beberapa penjaga.
"Hei anak-anak, senang sekali melihat wajah terakhir kalian..." Pria itu tersenyum ceria, Jia melotot menggertakkan giginya.
Sial, orang Tyrant ternyata....
🐰
Hai... Namaku Hanin, lengkapnya Hanin Lionel Maphie, umurku 9 tahun.
Sebenarnya aku tidak tau harus berkata apa selain lelah, aku lelah menjalani kehidupanku ini. Walaupun baru 9 tahun setelah aku lahir entah kenapa aku seolah sudah hidup sekian lama, hidup menjadi sesuatu yang membosankan, belum lagi kejadian 4 tahun yang lalu saat aku terlibat kecelakaan membuat hidupku semakin bertambah ruwet.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAW : Who Are We?
FanfictionWe are We : Who are We? Sebuah insiden menghancurkan kebersamaan mereka. Kini menjadi orang asing seolah menjadi solusi atas segala masalah yang menimpa dibandingkan harus menjalaninya bersama. Menjauh memang sebuah pilihan, namun untuk tetap peduli...