24

43 9 1
                                    

Dering telfon terus berbunyi, baru hampir dua jam yang lalu ia bisa merasakan tertidur dengan pulas karena efek semalam ia terlalu banyak berpikir hingga menyebabkan backy tak dapat tertidur dan kini ia harus terbangun oleh suara bising dari panggilan telepon yang menunjukkan nama dan foto suaminya tertera di layar ponsel genggamnya.

Orang ini benar-benar sangat menyebalkan. Untuk apa dia menelpon ku sepagi ini? Aaahh, blue sialan.

Teriak becky, dengan perasaan malas ia mengangkat telpon tersebut.

Baru saja ia ingin mengatakan hallo namun seseorang di sebrang sana rupanya sudah tak sabar ingin bicara.

Apa begini cara didikan keluarga Dominic untuk putri kesayangan mereka? Pergi meninggalkan acara pesta bersama pria lain dan tidak pulang semalaman bahkan pagi ini barang hidung putri kesayangan Dominic tak terlihat dirumah sang suami.

Tanya blue di sebrang telpon dengan suara yang tenang namun penuh intimidasi.

Jika tidak ada yang penting aku tutup telponnya.

Ucapa becky tanpa ada niatan membela diri.

Pulang sekarang atau aku sendiri yang akan menyeretmu kesini.

Nampak jelas dari nada bicara blue ia cukup kesal.

Becky hanya bisa menarik napas kesal, ini terlalu pagi untuk berdebat. Melihat jam diatas nakas miliknya menunjukkan pukul delapan pagi.

Apa ucapanku kurang jelas Becky?

Ucap blue kembali bertanya pada sang istri. Jangan tanya bagaimana reaksi wajah backy saat ini, sudah seperti kepiting rebus merah karena menahan marah.

Baiklah. Aku pulang.

Setelah mendapatkan jawaban dari Becky, Bluepun langsung mematikan telpon tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi.

Becky mengacak-acak rambutnya kesal.

Dasar tidak sopan, blue awas kamu. Aaahh dasar SDM rendah, gila, aku benci kau blue.

Menatap sambil membanting handphone miliknya ke kasur.

Ia bukan tak mau melawan tapi ini terlalu pagi, tenaganya tak cukup banyak untuk berdebat dengan blue.

Sementara blue sedang asik menikmati secangkir kopi sambil memangku us sang kekasih.

Semalam setelah Becky meninggalkan acara tersebut, blue kesal dan langsung menghubungi us untuk menjadi pelampiasan melepaskan kekesalannya sehingga itulah alasan mengapa us bisa berada dirumah blue saat ini.

Seseorang memasuki rumah dan langsung menemui sang tuanya, ia adalah asisten pribadi blue. Semalam blue memintanya untuk mengawasi sang istri.

Selamat pagi tuan.

Ucap sang asisten menundukkan kepala.

Langsung saja pada intinya.

Ucap blue tanpa melihat asistennya, ia sibuk berciuman dengan us. Pemandangan seperti ini sudah biasa bagi semua bawahan blue, mereka sudah tak asing dengan us dan apa yang bos mereka lakukan.

Baik tuan, sesuai permintaan anda semalaman saya mengawasi nyonya muda. Nyonya sempat terlibat keributan dengan temannya yang bernama bible, temannya menampar nyonya hingga jatuh. Pipinya sedikit memar tuan.

Ciuman yang panas seketika terhenti saat mendengar sang istri terluka.

Lalu? Kau yakin dengan apa yang baru saja kau sampaikan?

Cinta Untuk Biu Seasons 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang