29

30 7 0
                                    

Wajahnya sudah terlihat begitu kusut, bahkan asisten pribadinya yang sudah lama bekerja pada blue tak berani mengeluarkan sepatah katapun.

Permisi tuan ini kopinya.

Pelayan tersebut meletakkan secangkir kopi seperti biasa untuk tuanya.

Mood blue sejak bangun sudah tak baik, ia bahkan langsung melemparkan gelas yang baru saja diletakkan oleh pelayanannya.

Kenapa kita masih disini? Bukankah kita harus bergegas?

Ia menatap sinis asistennya.

Maafkan saya tuan, mari mobilnya sudah siap, kita berangkat sekarang.

Ucap gugup asistennya, ini kali kedua blue marah selama ia bekerja bersama bosnya ini.

Entah apa penyebab bosnya ini sampai bersikap demikian.

Flashback

Sejam yang lalu ia bangun dalam keadaan tak mengenakan pakaian, tubuhnya hanya ditutupi oleh selimut merah dengan seorang gadis yang tengah dipeluknya.

Jantungnya berdegup kencang ketika menyadari siapa gadis tersebut, Beckylah gadis yang sedang ia peluk.

Ia mencoba mengingat-ingat apa yang sudah terjadi semalam sehingga wanita yang dinikahinya karena untuk kepentingan masing-masing kini malah berada dalam dekapannya tanpa mengenakan pakaian juga.

Dengan hati-hati ia melepaskan pelukannya dari sang istri agar tak membuat Becky terbangun.

Baru saja ia melangkah kekamar mandi, suara ketukan dipintu kamar membuatnya harus merubah tujuannya.

Ia sudah tau jika itu adalah asisten pribadinya, sebab hanya asistennya yang berani menganggu tidurnya sepagi ini.

Dengan perlahan ia membuka pintu tersebut agar sekali lagi tak membuat Becky terganggu.

Maaf tuan jika saya menganggu tidur anda. Tapi kita perlu melakukan rapat dadakan.

Dengan hati-hati asistennya mencoba menjelaskan maksud kedatangannya sepagi ini untuk membangunkan tuanya.

Apa kalian tidak bisa mengurusnya sendiri sampai harus melibatkanku?

Wajahnya seketika berubah kesal, bahkan ini belum jam enam pagi tapi asistennya sudah berada dirumahnya.

Maaf tuan ini ada hubungannya dengan nyonya muda.

Dahi blue berkerut bingung

Nyonya muda?

Sang asisten hanya menunduk, ia tak berani untuk menjawab.

Ia mencengkram kuat bahu asistennya memberikan isyarat ia butuh jawaban.

Tuan, ini ada hubungan dengan nyonya. Jika kita meminta bantuan dari tuan mew maka nyonya muda cepat atau lambat akan tau jika ini ada hubungan dengan masa lalu nyonya.

Ucap gugup Sang asistennya.

Katakan dengan jelas, aku tidak suka bertele-tele.

Asisten tersebut melihat kearah Becky yang masih tertidur pulas diatas ranjang dengan punggung yang terekspos.

Jaga pandanganmu.

Ucap blue menatap asistennya sinis.

Maaf tuan saya tidak bermaksud untuk bersikap tidak sopan.

Ucapnya tertunduk takut.

Saya baru mendapatkan informasi jika perusahaan yang akan kita buat bangkrut, pemiliknya adalah mantan kekasih dari nyonya muda.

Cinta Untuk Biu Seasons 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang