2. Satu

132K 3.5K 42
                                    

Author's POV

"Apa kalian sudah mendengarnya?" ujar Lia dengan berbisik-bisik kepada rekan kantor lainnya. Ketidaktertarikkan Amanda mengundang helaan nafas kesal dari rekannya itu, hingga ia sendiri menoleh karena kesal disikut oleh Lia. Saat ini,

"Apa sih, kak!"

"Huh kamu ini, merapat kesini," ujarnya dengan kesal. Dengan malas, gadis itu merapat untuk mendengar apa yang ingin Lia beritahu kepada rekan-rekannya,

"Besok senin, kita ada GM baru,"

"Lalu? Kenapa memangnya?" tanya lainnya dengan penasaran,

"Aku dengar, GM kita dipecat karena korupsi,"

"KORUPSI?!"

"Sssh! Suara kalian!" bisiknya dengan nada yang menaik tinggi. Seisi restoran hampir saja melihat mereka sebagai subjek yang empuk jika mereka bersuara lagi seperti tadi. Amanda bukanlah tipikal gadis yang senang untuk bergosip, bagi Lia, hidupnya sangatlah membosankan karena hidup Amanda hanyalah seputar pekerjaan, pekerjaan dan pekerjaan. Hanya saja, mendengar kata 'korupsi' tadi memancing telinganya untuk mendengar lebih lanjut.

Hal ini disenangi oleh Lia, ia bahkan tersenyum samar ketika gadis itu mulai tergerak.

"Darimana kau mendengarnya?" tanya Amanda, memecah pandangan rekan-rekannya yang lain.

"Temanku memberitahuku," ujarnya dengan mudah,

"Memangnya temanmu siapa bisa tau hal seperti ini?"

"Memangnya aku perlu perdu-"

"Tentu saja kau harus perduli, kau tidak berniat untuk menjilat ludahmu suatu saat nanti kan?" ujarnya Amanda dengan santai. Ia melihat dengan jelas air muka Lia yang sudah tidak mengenakkan dan atmosfir disekitar mereka juga sudah tidak baik,

"Sudah-sudah. Intinya kita akan dapat GM baru senin ini," ujar Linda menengahi permusuhan antara mereka berdua,
"Mau kayak mana pun alasan pak Yoraldi mengundurkan diri, itu bukan urusan kita. Yang jelas, kita tetap harus bekerja sama, oke?" ujarnya lagi yang mengundang anggukan pada lainnya terkecuali Lia yang masih memicingkan matanya kepada Amanda yang ikut mengangguk setuju,

"Ayolah, kalian bahkan tidak tertarik mengapa pak Yoraldi mengundurkan diri?"

"Aku tentu tertarik," ujar Amanda, membuat mata semua orang tertuju padanya.
"Tapi aku perlu data dan informasi yang valid," lanjutnya lagi,

"Jadi maksudmu, infor-"

"Cukup!" pekik Linda menengahi keduanya lagi,
"Lia, mari kita sudahi sampai disini saja. Dan Amanda..." semuanya diam, menunggu perkataan Linda selanjutnya,

"Amanda... kamu..." gadis itu menatap Amanda dengan sangat sebelum dia memberi jempolnya,

"Kamu bagus," ujarnya dengan savage.

"Ah kakak ini lah! Amanda terus, Amanda terus!" ujar Lia dengan kesal. Kekesalannya ditunjukkan secara gamblang bersamaan dengan seringai tipis gadis itu yang membuatnya tidak bisa melepas tatapan kesalnya kepada Amanda. Amanda sudah menduganya, karena inilah memang yang biasa terjadi, Lia selalu menebar gosip dan Amanda lah yang selalu menangkisnya,

"Sudahlah Lia... kakak tau loh kenapa Pak Yoraldi mengundurkan diri. Kamu ini jahat banget kalau bilang dia korupsi. Dia itu pindah karena anaknya sakit, dirawatnya di Malaysia, makanya dia mengundurkan diri karena keluarganya mau pindah ke Malaysia," ungkap Linda yang mengundang tundukkan memalukan dari Lia. Gadis itu itu menunduk dengan gugup, ia bahkan memelintir bajunya karena ia tidak lagi dapat menahan rasa malunya terhadap teman-teman kantorannya.

My Possesive Boss!Where stories live. Discover now