Warning for +21 only
Penulis hanya menuangkan ide cerita, tidak menganjurkan untuk dipraktekkan, harap bijak dalam membaca
Happy reading
7/9/24 - 25/2/25
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
beda wrn bujel sama pak edison 😅
Jihan POV
Aku menutup wajah memakai bantal sofa dengan erat. Wajah ini terasa sangat panas.
Gila, aku sudah gila setelah teringat kejadian sepenuhnya yang menurutku sangat-sangat memalukan.
"Kenapa nutupin wajahnya begitu? Kamu bisa nafas, gak?"
"Jangan pegang-pegang" Kataku sambil menepis tangan Keanu yang berusaha menarik bantal sofa dari wajahku.
"Oh maunya kamu yang megang tangan saya?"
Sudah jelas Keanu sedang menggodaku. Untung aku tidak melihat ekspresi wajahnya saat ini.
Aliran darah semakin terasa mengalir menuju wajahku dan membuatnya semakin terasa panas.
"Bapak pulang sana!" Aku kembali mengusirnya tetapi kali ini bukan karena kesal padanya melainkan karena merasa malu. Aku tidak ingin Keanu melihat kondisi memalukan yang saat ini aku rasakan.
"Kenapa sekarang nyuruh saya pulang? Saya masih mau di sini"
Lesakan sofa sangat terasa, Keanu saat ini pasti sedang mencondongkan tubuhnya mendekat ke arahku. Aku yakin karena suaranya pun terdengar sangat dekat. Untung aku menutup wajah kalau tidak pasti aku bisa merasakan hembusan nafasnya atau wangi aroma maskulin yang menguar dari tubuhnya atau merasakan hawa panas tubuhnya atau... ah gak tau deh yang pasti sekarang gue maluuuu...
Aku merunduk masih dengan bantal sofa menutupi wajah. Mencoba menormalkan detak jantung yang tiba-tiba berdetak tidak karuan.
"Bapak harus pulang, saya udah gak sakit!!" Mungkin jeritan suaraku tidak terlalu terdengar kencang karena teredam oleh bantal.
"Kok manggilnya bapak? Tadi manggil saya bang Keanu"
"Agrrrr...!!" Aku mengeram, Keanu jelas sedang menggodaku.
Suara kekehan terdengar. Pasti dia sedang merasa puas ya melihatku begini.
Lesakan sofa kembali terasa sepertinya Keanu bergeser duduk, syukurlah dia sadar dengan kedekatan tubuh kami. Kepalaku sedikit menoleh ke arah samping berlawanan arah agar dapat bernafas normal, bisa-bisa aku mati kehabisan nafas karena bertindak konyol seperti ini.
Aku terdiam karena menyadari kenapa rasanya sunyi setelah beberapa menit berlalu dan sekarang malah tercium aroma wangi masakan.
Aku menegakkan tubuh dan menoleh ke arah dapur. Keanu tampak sibuk memasak sesuatu. Pria itu akhirnya berjalan kembali ke ruang tv di mana aku sekarang berada dengan membawa dua piring di kedua tangannya.
"Makan dulu" Katanya sambil meletakkan dua piring berisikan nasi goreng tersebut di atas meja. Sangat menggiurkan, air liur terbit di dalam rongga mulut. Keanu berjalan ke arah dapur lalu kembali muncul dengan membawa dua gelas dan botol air dingin.
