Sesi Tanya Jawab
***
Q: Bagaimana cara fokus nulis tanpa dikit dikit edit? (mungkin ada trik tertentu?)
A: 🍀Hindari mengedit di tengah proses menulis. Fokus menyelesaikan terlebih dahulu.
🍀Eksplorasi genre, banyak membaca, dan menulis draft pertama tanpa beban dapat membantu.
🍀Menggunakan emosi karakter, anggap dirimu sebagai chara itu dan menghindari gangguan kecil juga penting.
🍀Menulis mendekati deadline bisa jadi solusi untuk memaksa menyelesaikan cerita.
Q: Padahal udah sering baca cerita romance, tapi kenapa masih tetep kesulitan nulis cerita genre itu?
A: Karna sering baca bukan berarti kita paham konsepnya. Lack of understanding; kita baca doang, enggak dirasain. Romance itu sesuatu yang enggak lepas dari perasaan; emosional. Enggak bisa dipelajari kayak kita pelajari kasus-kasus kriminal. Sebenernya bagusnya kalau mau bisa nulis romance itu kalau bukan nonton ya nanya-nanya orang langsung. Karena kalau kayak gitu, kita bisa lebih menggali
Tips menulis romance dari member FLC:
🍀Fokus pada pemahaman, bukan hanya bacaan
🍀Membaca banyak cerita tidak cukup jika tidak memahami emosi dan konsep di baliknya. Romance harus dirasakan, bukan hanya dipelajari.
🍀Terus eksplorasi dan lakukan eksperimen dengan latihan. Mencoba genre, ide, atau skema baru dapat membantu menemukan ritme yang tepat dan mengurangi rasa cringe.
🍀Ambil Inspirasi dari realita. Cerita cinta dari orang-orang terdekat, seperti keluarga atau teman. Tanya orang tua misalnya, bagaimana dulu ketemu, falling in love sampai nikah sekarang, itu termasuk lingkup yang masih bisa digapai sebelum tanya-tanya ke area pertemanan
🍀Ikuti skema dasar. Perkenalan, pdkt, konflik, ending. Tulis gimana awal mereka ketemu, atau langsung ke adegan/dialognya yg langsung ngejelasin juga gimana masing-masing pribadinya. Terus pdkt ini bagian paling asik, ya karna isinya manis. Keknya ini lebih gampang dibikin deh karna mudah dibayangkan. Bayangin aja gimana klo couple kamu mulai saling jatcin.
🍀Terakhir kurangi ekspektasi berlebihan: Hindari membandingkan tulisan dengan karya yang sudah sempurna. Fokuslah pada apa yang disukai dan realistis.
Q: Apakah karakter red flag (yg bukan villain) bisa disukai?
A: Banyak pembaca yang tetap menyukai karakter red flag, terutama jika ada elemen menarik seperti penampilan, latar belakang tragis, atau soft spot yang membuat mereka lebih manusiawi.
Tergantung genre: beda genre beda pasar. Dalam thriller/misteri, pembaca cenderung menerima karakter red flag dengan sifat ekstrem, asalkan memiliki daya tarik tertentu. Dalam romance atau teenfict, sifat red flag harus lebih bisa diterima, seperti tempramental tapi tetap memiliki sisi lembut. Genre fantasi atau YA bisa lebih fleksibel tergantung bagaimana sifat tersebut relevan dengan cerita.
Sifat red flag juga harus memiliki alasan yang kuat dan dapat dijelaskan kalau bisa sampai ke akarnya. misalnya trauma masa lalu atau pengaruh lingkungan, sehingga bisa menarik simpati dan mudah dipahami pembaca.
Q: Kenapa kebanyakan penulis itu MBTI-nya INFP?
A: INFP punya kognitif Ne yang bikin imajinasi luas, fleksibel terhadap sesuatu, dan tidak terpaku pada satu hal saja. Perasaan mereka beresonansi terhadap tokoh, cerita, dan adegannya. Nulis itu bukan dipikirin, tapi dirasain. Ide datang tiba-tiba, bukan diundang. Semuanya cocok sama INFP.

YOU ARE READING
FLC's Class Materi
Non-FictionBerisi materi-materi yang disampaikan pada saat kelas Materi Kepenulisan yang diadakan oleh admin materi FLC Group. Selain materi yang disampaikan, ada sesi tanya-jawab juga. Dari anggota. Oleh anggota. Untuk anggota dan teman-teman.