27. Snowflake Method

408 31 2
                                        

Tanggal: 27 Juni 2020

Tema: Snowflake Method

Pemateri:
DZ-OSA
Orekasa

Halo lagi dan selamat malam!

Malam ini, kami menyajikan materi yang bisa membangkitkan jiwa maso! Yah, mungkin untuk beberapa orang. Mungkin kalian yang lagi baca, hehe.

Yok, langsung scroll biar jadi maso atau tambah maso!

🍀🍀🍀

Emm, halo!

Pernah ga sih, kalian itu pengen nulis, tapi macet. Kadang-kadang Idenya ada di otak, tapi pas nulis rasanya ga bisa.

Kenapa tuh?

Biasanya, itu tuh karena kita gak tau apa yang mau ditulis.

Nah, jadi kami mau kasih tau cara mengatasinya! Ini juga cocok buat kalian yang males outline  sampe detail per-chapter-nya.

Di sini, kalian cuma perlu merencanakan sedikit kok! Tapi manfaatnya, beuh! Dari awal cerita sampe akhir kemungkinan besar kamu gak bakal macet!

Snowflake Method

❄️Seperti yang dikutip Neil Gaiman : "You sit down at the keyboard and you put one word after another until it's done. It's that easy, and that hard."❄️

Yep, menulis! Mencurahkan ide yang ada ke dalam kertas putih.

Bukankah itu hebat? Namun, sayang, tidak semua kita berani untuk memulainya. Dalam sejarah penulisan, dikenal adanya metode snowflake.

Apa itu? Snowflake Method: Metode yang dikembangkan oleh fisikawan dan coach writing—Randy Ingermanson.

Beliau memperkenalkan bagaimana memulai tulisan dengan premis paling sederhana dan menjadikannya begitu terstruktur, rapi, dan detail hingga akhir nanti. Metode ini bahkan digunakan untuk mengantisipasi dan melihat adanya First Draft Syndrome—Plot Holes.

Tahap-tahapan Snowflake Method :

1. Tulis satu kalimat yang menggambarkan cerita secara keseluruhan.

Pikirkan apa yang menjadi sorot paling menarik dari inti bacaan yang akan kita tulis.

Pemburu buaya yang kehilangan tangannya, memulai obsesi balas dendam di sungai amazon.

Dalam tahap pertama, kita hanya memikirkan paling banyak 15 kata untuk menceritakan satu kisah penuh. Terbayang? Kamu sering melakukannya. Tulis! Jangan ragu!

2. Perlebar kalimat tadi, menjadi satu paragraph penuh.

Bayangan bagaimana bentuk kepingan salju yang melebar. Di sini, kamu akan mengembangkan kalimat sebelumnya, menjadi beberapa kalimat dengan elemen-elemen yang menunjang ceritamu.

Pada bagian ini kamu bisa memikirkan :

❄️ Eksposisi (Status Quo di awal cerita, bagaimana keadaan ceritamu)

❄️ Titik awal (Kasus utama yang terjadi/sebab cerita ada),

❄️ Titik tengah (Titik kemunculan masalah memperburuk keadaan)

FLC's Class MateriWhere stories live. Discover now