Menceritakan tentang kisah 3 remaja, Daniel Reifando William, Lukas Azkara William, Bhavya Rasha William. Tiga saudara yang tidak akan pernah lepas dari yang namanya persaingan dalam perihal apapun, entah itu pendidikan, pasangan, atau bahkan setiap...
Dua mobil dari perusahaan yang sama memasuki pekarangan rumah keluarga Haven, butuh beberapa menit untuk pengemudi memarkirkan mobilnya rapih di halaman rumahnya. Barulah setelah itu keluar 2 orang dari satu mobil dan 3 dari mobil lainnya.
Seorang pria paruh baya mendekati mereka. "Den Lukas nya ada, Pak?" tanya Flo sebelum pria tadi menanyainya.
"Ooh... Tamunya den Lukas, saya kira tamunya den Rasha. Kebetulan den Lukas nya baru banget keluar," jawab pria yang bekerja sebagai penjaga rumah kediaman keluarga Haven.
"Kemana, Pak kalau boleh tau?" tanya Aldo dengan sopan.
"Keliling komplek, jalan-jalan sama den Kai"
"Berdua aja, Pak?" tanya Christian penasaran.
"Sama non Fiony, mas-masnya kenal sama non Fiony?"
Semuanya saling memandangi satu sama lain ketika tau Fiony sedang di rumah Lukas. Karena terlalu lama saling pandang dengan yang lain, Flo segera memutus pandangannya dan menatap satpam kediaman sahabatnya. "Kenal, Pak" jawabnya.
Satpam itu tiba-tiba menepuk jidatnya pelan. "Astaga! Maaf saya lupa, mari saya antar ke dalam dulu. Kalian bisa duduk dulu di dalam sambil nungguin den Lukas nya pulang," katanya, lalu berjalan memimpin teman-teman Lukas.
"Oh, iya, Pak" balas Christian segan.
"Baru juga gue batin, kapan kita diajak masuknya" bisik Zean yang mendapat sambutan usapan kasar tangan Ola, tepat dibibirnya.
Setelah dipersilahkan duduk, mereka langsung duduk dengan tenang sembari memandangi setiap sudut yang masih dapat ditangkap oleh penglihatan mereka.
"Maaf apa perlu saya hubungi den Lukas buat segera pulang?"
"Ga perlu, Pak. Saya hubungi aja," jawab Ola tak enak.
Kebetulan disaat satpam kediaman keluarga Haven menawarkan untuk menghubungi Lukas, ada notifikasi dari gawai Zean. Fiony baru saja mengirim postingan terbaru di akun X yang hanya diketahui Zean.
"Kalau begitu saya ke belakang dulu, mau bilang ke bibi kalau ada tamu,"
"Iya, Pak silahkan" ucap mereka bersamaan
"Mari..." semuanya tersenyum dan mengangguk ketika satpam tadi pergi meninggalkan mereka,