Selamat Reading.....
Malam itu, suasana dorm Baemon cukup tenang. Beberapa anggota sedang beristirahat setelah latihan, sementara Asa yang baru kembali dari luar melihat sebuah paket kecil di meja depan. Alisnya berkerut saat membaca label pengirimnya adalah nama salah satu orang kepercayaannya.
Tanpa pikir panjang, Asa mengambil paket itu dan segera menuju kamarnya. Setelah memastikan pintu terkunci, ia duduk di lantai, membuka bungkusannya dengan hati-hati.
Di dalamnya, terdapat sebuah flash drive berwarna hitam dan selembar catatan tangan.
"Semua data yang kami temukan ada di sini. Hati-hati saat melihatnya karena beberapa rekaman mungkin sulit untuk disaksikan, hubungi kami jika butuh bantuan lebih lanjut"
Asa menarik napas pelan "Oke, kita lihat apa yang sebenarnya terjadi..." gumamnya
Ia menyambungkan flash drive ke laptopnya. Folder utama berisi beberapa video, rekaman suara, dan dokumen. Asa memilih video pertama yaitu rekaman CCTV di sekitar sekolah. Terlihat Hanni mengikuti Rora dari kejauhan, mengambil foto secara diam-diam, bahkan beberapa kali terlihat menempelkan surat-surat ancaman yang selama ini diterima Rora.
Asa mengepalkan tangannya "Sejauh ini dia berani..."
Video berikutnya memperlihatkan rekaman Hanni di sebuah warnet, sedang mencetak foto-foto Rora dan mengirim email dari akun anonim. Ada juga video di mana Hanni sedang berbicara di telepon, suaranya terekam dengan jelas.
"Aku hanya perlu dia menjauh... Kalau dia tidak sadar juga, mungkin harus ada yang mengingatkan dia lebih keras"
Asa mengeraskan rahangnya, menahan amarah yang mulai memuncak "Ini sudah melewati batas..."
Ia membuka dokumen terakhir yang ternyata laporan lengkap mengenai riwayat Hanni, termasuk catatan konsultasi psikologinya yang sempat mandek. Semua itu memperjelas satu hal bahwa obsesi Hanni pada Ahyeon berubah menjadi kebencian pada Rora yang tak pernah bersalah.
Setelah menutup laptop, Asa bersandar di dinding. Pikirannya penuh antara lega karena pelaku sudah tertangkap, namun juga khawatir dengan dampak yang ditinggalkan kejadian ini pada Rora.
Asa menghela napas "Baiklah... saatnya mengakhiri ini, untuk Rora"
Belum sempat ganti pakaian, Asa harus kembali keluar. Ia bergegas membawa flash drive dan meraih kunci mobil miliknya, tujuannya adalah rumah Rora.
Hampir satu jam Asa dalam perjalanan akhirnya ia sampai di depan rumah Rora, namun ia baru menyadari sesuatu lalu melirik jam digital di pergelangan tangannya.
"Masih 21.13 artinya dia masih bekerja, lebih baik aku tunggu saja disini sampai dia pulang" gumamnya
Sembari menunggu kepulangan Rora, Asa memejamkan matanya berniat ingin tidur sebentar.
>••<
Asa terbangun dari tidurnya lalu melirik kembali digital yang melingkar di pergelangan tangannya. Ia kaget melihat jam yang menunjukkan angka 23.17, lalu mengalihkan pandangannya ke arah pintu rumah Rora.
"Apa Rora sudah pulang? Tapi kalau dia sudah pulang tidak mungkin dia tidak melihat aku disini" monolognya
Tidak tahan akhirnya Asa memutuskan keluar dari mobil mendekati pagar rumah Rora. Saat ia hendak membuka pagar tersebut, dia mendengar suara scooter yang sudah ia kenali selama satu tahun ini.

YOU ARE READING
WARM WINTER
Fanfiction"Kau, aku, kalian, kita memiliki dunia yang berbeda" "Kita punya cinta, tapi bukankah dunia punya norma?" "Bahkan jika seluruh dunia menolak aku tidak akan takut, aku tetap ingin bersamamu" "Aku menemukan semangat hidup saat bersamamu" "Meski aku ta...