1

8.1K 66 7
                                    

Happy reading!!

***

Dengan sudut matanya, Sean melirik seorang pria yang berdiri berseberangan dengannya.
Pria itu terlihat sedang asik bercanda dengan seorang gadis manis yang ada di sampingnya. Sesekali tangan mereka terlihat saling menggenggam, terlihat begitu mesra. Melihat kemesraan mereka membuat Sean geram sendiri. Ia mengatupkan rahangny, menahan emosi yang terasa mengaliri aliran darah di setiap detak nadinya. Tangannya mengepal.

Sementara Clara yang sedang berdiri disampingnya terlihat khawatir melihat perubahan sikap kekasihnya.
Sudut mata Sean tidak pernah lepas dari muda-mudi di seberangnya.

Setelah selesai membayar belanjaannya, pria itu terlihat menggandeng gadisnya keluar dari Mini Market itu. Clara menautkan kedua alisnya tak mengerti saat Sean buru-buru mengikuti sepasang muda-mudi yang dari tadi diperhatikannya. Mau tak mau, Clara mengkuti langkah cepat Sean meninggalkan Mini Market tersebut. Bahkan mereka belum sempat membeli satu barang pun.

"Sean tunggu!!"

Terlambat. Tanpa di duga sebelumnya, Sean memukul pria itu di tempat parkir hingga pria itu jatuh tersungkur. Gadis yang ada bersamanya menjerit. Sementara Clara tak mengucapkan sepatah kata pun karna terkejut.

"Berdiri kau, BRENGSEK!!" Bentak Sean marah. Tangannya masih terkepal. Pria yang di pukulinya mengusap darah yang mengalir dari sudut bibirnya, Ia hanya tersenyum kecut.

"Percuma,, aku tidak akan melawanmu." Ucapnya dengan suara datar.

"Danny!! Kamu tidak apa-apa?? Siapa dia??" Gadis yang bersama Danny terlihat begitu cemas, apalagi keadaan di tempat parkir itu terlihat begitu sepi. Danny berdiri dan membersihkan bajunya.

"Aku tidak apa-apa." Pria itu berusaha menenangkan kekasihnya.
"Lagipula dia bukan siapa-siapa. Hanya bagian dari,, dari masa lalu. Benar, kan??" Danny bertanya pada Sean dengan nada tak enak. Terkesan sinis.
Clara sudah berada di samping Sean, dengan penuh rasa khawatir. Mata Sean masih terlihat menyimpan amarah. Apalagi Danny tidak berusaha melawannya, bahkan pria itu hanya tersenyum kecut membuat Sean semakin emosi. Sean sudah siap memukul lagi, tapi Clara menghalanginya.

"Sudah Sean!! Kumohon!!" Mata Clara berkaca-kaca penuh harap.
Gadis yang bersama Danny pun terlihat ketakutan.

'Sebenarnya masa lalu apa yang membuat kedua pria ini menjadi seperti ini??' Sejuta tanya mengendap dihati Clara.

"Sebenarnya ada apa di antara kalian berdua??" Clara mencoba mencari tau.

"Tanyakan itu pada kekasihmu!!" Jawab Danny pendek. Sean berdiri mematung, matanya masih menatap tajam ke arah Danny.

"Dia merebut KEKASIHKU." Jawab Sean singkat. Tapi mampu membuat persendian kaki Clara lemas. Gadis yang ada di samping Danny terdiam. Kedua telapak tangannya menutupi mulutnya.
"Aku tidak menyangka, rupanya kau menghianati Rionna." Ujar Sean geram.

"Jangan bicara sembarangan kamu!!" Ancam Danny. Namun tak membuat nyali Sean menciut.

"Kenapa?? Kalau tidak salah, kalian berdua sepasang kekasih kan?? Kau dengan gadis ini??" Sean mengarahkan pandangannya ke samping Danny. Gadis itu terlihat merasa bersalah.

"Ini tak seperti yang kau duga." gumam Danny pelan, tapi masih jelas terdengar. Sean jadi merasa geram sendiri. Di matanya, Danny sungguh tampak picik. Dulu dia merebut Rionna darinya. Dan sekarang dia bersama dengan gadis yang notabene adalah sahabat dari kekasihnya sendiri.

Mariana, adalah nama gadis itu. Atau biasa di panggil Anna oleh teman-temannya. Dan Anna adalah salah satu orang terdekat Rionna. Rionna  sendiri sangat menyayangi Anna, sebab gadis itu tidak memiliki keluarga. Dia dibesarkan di panti asuhan. Salah satu panti asuhan yang dimiliki keluarga Rionna.
Semenjak bertemu dengan Anna,   Rionna seperti memiliki seorang kakak yang tidak pernah dia miliki. Maklum saja,, Rionna adalah anak tunggal di keluarga Baracchi. Rionna bahkan pernah memaksa kedua orang tuanya agar mau mengangkat Anna menjadi anak mereka, agar Anna bisa tinggal bersamanya.

Malam Terakhir Bersamamu!!! (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang