4

2.2K 33 3
                                    

'Ya Tuhaaaann,, tolong kembalikan  Sean O'neil'ku seperti dulu lagi!!' Batin Rionna penuh harap.

***

Pagi ini, Rionna terbangun karna merasakan sentuhan lembut di pipi kirinya. Perasaan bahagia langsung memenuhi setiap sudut hatinya. Kedua sudut bibirnya tertarik keatas membentuk sebuah senyuman yang sangat indah.

"Sean," panggilnya dengan mata yang masih tertutup rapat. Masih menikmati sentuhan lembut dipipinya.

"SIAPA SEAN???"

Bersamaan dengan pertanyaan itu, Rionna juga merasakan berhentinya sentuhan lembut di pipinya. Kedua matanya telah terbuka dengan sempurnah, memandang sosok pria yang berdiri di sisi ranjangnya. Kebahagiaan yang di rasakan beberapa detik yang lalu hilang seketika di ganti dengan rasa takut yang luar biasa.

"Ka_kau???" Suaranya bergetar ketakutan.

'Ya TUHAN,,, kenapa pria ini ada disini?? Kemana Sean?? Jangan. Aku mohon jangan lakukan ini padaku TUHAN."Batin Rionna. tubuhnya bergetar hebat. Kedua sudut matanya terasa panas. Butiran bening itu mengalir dari mata indahnya.

Mata indahnya bergerak liar mencari sosok pria tampan yang semalam hadir di ruangan ini. Pria yang sangat ingin dia lihat ketika membuka matanya pagi ini.

'Tapi kenapa sekarang dia tidak ada?? Kemana dia?? Apakah semalam aku cuma bermimpi?? Tapi itu tidak mungkin. Karna sampai saat ini aku masih bisa merasakan hangat tubuhnya saat memelukku. Bahkan aku masih bisa mencium dengan jelas aroma tubuhnya yang masih menempel di tubuh ku.'

Geraman kemarahan terdengar dari pria tersebut. Dan itu berhasil mengembalikan Rionna dari lamunan panjangnya tentang sosok Sean.

"BENAR. INI AKU, SIALAN." Satu tangannya yang besar mencekram rahang Rionna dengan sangat kuat. Hingga ringisan kesakitan keluar dari bibir gadis cantik itu.

"DAN SEKARANG JAWAB PERTANYAANKU!! SIAPA LAKI-LAKI ITU SEBELUM KESABARANKU HABIS. KALAU SAMPAI KESABARANKU HABIS. MAKA ITU AKAN BERAKIBAT SANGAT FATAL UNTUK KEDUA ORANG TUAMU YANG BODOH ITU."

***

Rumah sakit yang sama, tapi di ruangan yang berbeda keheningan terjadi dimeja rapat. Aura kekuasaan begitu terasa pada pria muda yang memimpin rapat tersebut.
Didepannya sudah hadir 30 orang dokter terbaik spesialis kanker yang sudah di datangkan langsung dari Jerman. Ditangan mereka masing-masing sudah terdapat berkas riwayat pasien yang akan mereka tangani nanti.

"Kerahkan semua keahlian kalian untuk menyelamatkan Tunanganku!! Aku percayakan Dia pada kalian semua. Kalian tidak akan kembali pada keluarga kalian, sebelum kalian berhasil menyembuhkan Tunanganku. Orangku sudah menyediakan semua kebutuhan kalian selama berada disini. Dan kalian juga tidak perlu memikirkan keluarga kalian yang ada di Jerman, karna orangku sudah mengurus semuanya. Fokuskan saja pikiran kalian pada kesembuhan Tunanganku." Katanya dengan suara yang tenang. Tapi penuh perintah.

"Tapi Mr.O'neil,,,"

Geraman kemarahan yang keluar dari mulut pria muda yang memimpin rapat tersebut, telah berhasil menghentikan apapun yang akan keluar dari bibir Dokter paruh baya tersebut.
Pria muda itu langsung berdiri dari kursi kebesarannya. Aura menakutkan begitu terasa diruangan itu. Tatapannya tajam. Mengintimidasi semua orang yang berada dalam ruang rapat tersebut. Siapapun yang melihatnya pasti bergetar ketakutan. Dan itu juga yang sedang dirasakan oleh Dokter malang itu.

Pria muda itu sedikit membungkukkan tubuhnya kedepan agar wajahnya sejajar dengan Dokter tersebut. Kedua tangannya terkepal kuat dikedua sisi tubuhnya. Pria itu berusaha menekan kemarahannya sendiri.

Malam Terakhir Bersamamu!!! (New Version)Where stories live. Discover now