Chapter 2 : Bully

4.9K 234 2
                                    

Yang di atas itu Kaily. Happy reading^^

Aku sedang menulis buku harian ku di atas meja belajar ku sekarang, menceritakan betapa hancur dan kecewanya aku akan kejadi yang menimpa ku tadi. Cowo itu, Daviko. Orang yang kusukai, mem-bully ku dengan se enak mulut nya. Namun, aku masih saja tetap mencintai nya. Benar kata Daviko, aku bodoh. Ya sangat bodoh tepatnya.

Tok..

Tok..

Tok..

Ketukan pintu terdengar dari arah pintu kamar ku, sudah bisa ku tebak dari ketukan pintu nya. Itu kembaran ku, Keysha. Dengan cepat aku melangkah kan kaki kearah pintu, dan membukanya. Tebakan ku tepat, dia Keysha, kembaran ku. pasti dia datang ke kamar ku karena merasakan apa yang kurasakan.

"ada apa?" tanyaku dengan wajah polos ku.

"I'm hurt, are you okay?" tanya nya dengan wajah khawatir.

"masuklah, aku akan menceritakan nya" ajak ku.

God, aku lupa bahwa aku punya kembaran. Yang pastinya akan merasakan apa yang kurasakan.

Kami pun telah duduk bersila di atas tempat tidur ku, saling tatap menatap, lalu aku mengambil tangan nya dan menempelkan nya di dada ku, aku pun juga menempelkan tangan ku ke dadanya. Dia pun meringis sedih, rasa persaudaraan kami muncul.

"shit, daviko?" tebak nya.

"yap" jawab ku polos.

"apa yang dia lakukan padamu? Kau terlihat sangat sedih dan kecewa. Tell me the truth, Kai" bujuknya.

Akupun mengalah saat melihat muka nya yang saat ini sudah sangat mirip baby cat yang menggemas kan. Lalu, aku mengehembuskan nafas kasar dan bersiap untuk bercerita.

"ok, I'll tell you the truth" pasrah ku.

"aku telah menyatakan cintaku padanya, di depan kantin, di depan para siswa siswi yang lain, saat kau berada di kelas. Dia menolak ku dengan ciri khas nya, Bully. Dia memngejek ku seakan aku semurahan itu, memang. Lalu aku bolos 2 jam pelajaran hanya untuk menenangkan diriku di atas atap sekolah. Namun, acara menenangkan diriku pun gagal. Pesan masuk datang dari nya dan mem.. mem.. -bully ku lagi dengan kata katanya" jelas ku.

Keysha membolakan mata nya seakan tak percaya bahwa, mantan pacar nya mem-bully kembaran nya sendiri. Ya, mantan pacar. Daviko dan Keysha pernah berpacaran yang di landasi cinta satu orang, yaitu Daviko. Daviko yang mencintai dan menyayangi Keysha sepenuh nya, tidak untuk Keysha. Maka hubungan mereka hanya berjalan 2 minggu saja. Itu pun sudah lama sekali.

"shit, I'll kill that bastard!" gumamnya kesal.

"don't do that! I love him" ceplos ku.

"Kai, dia tidak menyukai mu, mem-bully mu. mempermalukan mu, mengecewakan mu. hey, pretty girl. Open your eyes" ujar nya menyadarkan ku dari cinta bodoh ini.

But, I can't. Aku menyukai nya, dia cinta pertama ku. sebelum nya aku belum pernah jatuh cinta pada siapa pun, dimana pun. hanya di Jakarta, aku bisa menemukan cintaku setelah berpindah - pindah sebanyak belasan kali. Aku rasa dia jodoh yang tuhan berikan padaku, tapi alhasil? Nihil.

-

Hari selasa, hari dimana saat guru sedang rapat. Kelas pun ricuh dengan celotehan seisi kelas ku dan kelas lainnya. Daviko, pria itu juga berceloteh, melawak, menertawai, kebiasaan nya. Lalu, saat aku sedang menatap nya, mata kami pun bertemu sehingga kami berada dalam eyes contact. Namun, tatapannya itu datar dan sinis.

"EH GUYS!!! Tau gak sih? Masa kemaren ada orang GILA yang nembak gue gitu, tapi dia gak ngaca dia siapa gue siapa" ceplos nya menyindir ku, sambil menekan kata - kata 'gila'.

Aku hanya diam menunduk kebawah sambil melakukan aktivitas ku sebelum nya, menulis. Semua yang mendengarkan lelucon bodoh itu menertawaiku, termasuk pembuat lelucon konyol itu, Daviko. Terus menertawaiku seakan aku badut. Sebenarnya bully sudah aku rasakan setiap hari, tapi kali ini dari orang yang aku cintai.

"Heh, stupid girl. Lo nulis kejelekan gue ya?" geer nya melihat ku yang sedang menulis tak memperdulikan lelucon bodohnya tadi.

"gak" jawab ku polos.

Dia pun tidak percaya lalu berjalan menuju tempat duduk ku. tiba - tiba aku menegang seakan - akan ingin di terkam oleh nya. Takut, gugup, itulah yang kini kurasakan. Lalu tiba - tiba dia mengambil kertas yang ada di tangan ku. aku kira dia akan apa apa kan aku ternyata hanya mengambil kertas contekan teman sebelahku.

"buat gue ya, thanks" ucap nya dengan senyuman special nya setelah melihat isi kertas itu.

Senyuman itu lah yang kutunggu. Oh my god. I love you, Dav. Aku pun hanya mematung setelah melihat senyuman nya itu, dan tersadarkan oleh bel istirahat yang berbunyi.

-

Istirahat, hal yang kubenci. Karena disinilah para orang akan mem-bully dan membicarakan ku karena masalah bodoh kemarin. Aku sudah terbiasa, dan aku hanya bisa tersenyum menyakitkan mendengar itu semua. I'm stress.

Saat aku berjalan mendekati kantin, kulihat ada keributan di dekat situ. Dan aku mecoba mengetahui nya.

Mataku terpelongo melihat apa yang menjadi pusat perhatian siswa itu. Aku melihat, Keysha sedang menyiram semangkuk bakso ke baju seragam Daviko. Oh my god, what the hell is she doing? Batin ku tak percaya.

"Lelaki pengecut! Yang Cuma bisa nge-bully semua orang doang, banci!" marah Keysha pada Daviko.

"Apa-apaan sih, Key? Lo nge belain kembaran udik lo itu?" sindirnya.

"Yap, if you broke her heart. Its mean, you broke my heart too." Jelas keysha.

"Apa gunanya sih kembaran udik lo itu di hidup lo? PHO hubungan gue sama lo doang! Gak guna tuh si culun"

Par..

Tamparan tangan Keysha tepat mengenai pipi Daviko. Daviko pun meringis kesakitan sambil mengusap pipi nya yang perih.

"Bastard! Inget ya, gue gak akan pernah jatuh cinta sama lo, secuil pun. Asal lo tau ya, dia gak udik! Mana ada orang udik yang attitude nya bagus? Yang ada lo yang udik, bahkan lo gapunya attitude!" Geram Keysha. Lalu dia pergi meninggalkan sekumpulan orang - orang bodoh itu.

Keysha pergi tanpa mengetahui keberadaan ku di situ. Aku tidak berani untuk menenanglan emosinya saat sangat kesal seperti ini.

Tidak ku sadari, Daviko menatap ku tajam. Seperti penuh dendam pada ku.

"lo, PHO! Udik! Culun! Awas kau" ancamnya sambil pergi meninggalkan gerombolan siswa dan siswi.

Seperti biasa, bully-an dari para siswa keluar lagi dari mulut pedas mereka. Menghina, dan menertawaiku saja kerjaan mereka.

tbc

-

Vote+Comment^^

Love Sincere AffectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang