Anne Boleyn

1.9K 179 7
                                    

[Calum Hood POV]

Setelah semalaman puas meledeki si bibir koi, aku dapat tidur dengan perasaan puas. Ya, walaupun, aku kembali harus mengungsi di kamar member lain--tapi itu tidak terjadi. Karena... lagi-lagi aku harus merelakan ruanganku untuk si tengik Delancy. Tak ada yang mau berbagi kamar dengan si imut Calum ini. Ash, Mike dan juga Luke, membuat pernyataan kalau aku suka berbuat senonoh ketika tidur. Seperti misalnya, aku tidak sengaja meraba apapun yang ada di sampingku. Dan kurasa, itu bukan salahku. Lagipula, aku 'kan sedang tidur, jadi aku tidak tahu apa yang terjadi dengan gerakan tanganku yang nakal ini. Pernyataan teman-temanku ini sungguh menyayat hatiku. Teganya mereka menuduh Calum yang masih polos ini...

Oke kembali ke inti. Jadi, karena teman-temanku tak mau berbagi kamar denganku, aku pun menolak untuk memberikan ruanganku pada si tengik itu. Namun si tengik bukan tipikal gadis yang mudah menyerah. Ia menggunakan cara liciknya. Aku, mendapatkan kamarku. Tapi...aku tidak mendapatkan ranjangku. Maksudku, aku tidur di sofa yang ada di ruanganku. Dan dia bilang, kau tetap mendapatkan ruanganmu dan sofanya 'kan? Lagipula, kau tidak bilang ingin memiliki ranjangnya.

Gadis cerdik yang licik.

Jadi begitulah kira-kira kejadian semalam yang menurutku sangat panjang dan melelahkan akibat perdebatan sengit yang tak ingin ku ingat lagi. Karena, ya, aku kalah. Dan dia mendapatkan ranjangku yang sudah berbau Calum. Omong-omong, dia menaburkan banyak sekali pengharum di ranjangnya. Dan itu sangat menyinggungku. Ketika ribuan gadis di luar sana berebut ingin mencium aromaku, dia malah dengan jijik mencoba menghilangkan aromanya.

Sungguh gadis yang tidak pandai bersyukur.

Dia sudah menolak rezeki nomplok itu mentah-mentah.

Oke skip.

Pagi ini, aku dibangunkan oleh sebuah suara yang sangat asing di telingaku. Yang tentu saja, sukses membangunkanku dari tidur yang hanya mencapai kurang-lebih enam jam saja.

Aku mencoba meluruskan kaki-kakiku yang semalaman ditekuk, dan saat ini sangat sulit untuk diluruskan. Karena, ya, sofa yang kutiduri tidak terlalu panjang, alias pendek. Hanya bisa diisi dua orang, atau kalaupun bertiga, harus berdempetan. Bayangkan, seorang rockstar sepertku, harus menderita dan merana, karena tidur di tempat sesempit ini. Ya, walaupun aku cukup nyenyak, sih. Tapi tetap saja posisi tidurku membuatku kakiku rasanya sangat pegal!

Kembali ke topik.

Kalau kalian ingin tahu suara apa yang kudengarkan ini, kurasa kalian harus memutar ulang memori kalian pada masa Inggris tahun 1760an dimana orang-orang inggris masih mengenakan rambut palsu di salah satu episode Spongebob Squarepants. Suara yang kudengar saat ini, sungguh menyeramkan. Bahkan membuat bulu kudukku sedikit berdiri.

Tapi karena aku sudah terlanjut terbangun dan tidak dapat melanjutkan tidur, aku bangkit dari tidurku dan berjalan lunglai kearah pintu. Begitu di ambang pintu, aku melihat ke sisi kanan dan kiri bergantian. Di sisi kanan, tepatnya di kamar Michael, menyembul rambut merah dari pintu kamar tersebut. Si pemilik kamar, ia sedang mengintip dari balik pintu kamarnya. Dan di sisi kiri, si jambul katulistiwa ikut-ikutan mengintip dengan wajah bangun tidurnya yang datar. Lalu di sisi kiri ruangan si jambul, si keriting Ashley-maksudku, Ashton, juga mengintip dengan wajah yang penasaran.

Kami berempat mengintip dari pintu masing-masing, lalu saling bertatap heran, setelah mereka menyadari kalau salah satu dari mereka bukan satu-satunya orang yang merasa ngeri dengan suara yang sedang mereka dengarkan.

"Apa arwah Anne Boleyn mengikuti kita sampai ke LA?" pertanyaan bodoh Michael membuat kami makin bergidik ngeri. Waduh, pertanyaan Michael bisa juga ada benarnya.

Contract [c.h]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang