W 7th St, Los Angeles, CA
"Mr.Leroy," panggil seorang wanita muda yang menyembulkan kepalanya dari celah pintu ruangan yang sedikit terbuka.
"Come in, Annie." Perintah pria dari dalam ruangan.
Wanita itu adalah sekertaris baru Nicolas, karena Victoria memutuskan untuk resign dan menikah. Suaminya yang orang Italy memboyong Victoria ke Negri yang identik dengan pizza itu.
"Apa anda sudah mengecek e-mail anda hari ini?"
"Belum. Kepalaku masih pusing. Kawan lamaku, Sebastian, mencoba membunuhku semalam." Ia terkekeh pelan.
"Oh, anda pasti minum terlalu banyak."
"Benar. Jadi... ada apa?"
"Ada e-mail masuk dari seseorang dan kupikir aku tidak mengenali nama itu."
"Kau baru disini, Ann. Wajar jika kau tidak mengenalnya. Siapa dia?"
"Molly Port."
"Molly Port?" Ulang Nicolas bingung, "siapa dia? Aku tak mengenal nama itu."
"Entahlah, Pak. Tapi dia mengirim sesuatu yang sulit dipercaya."
Perasaan Nicolas tak enak. Ia pikir Molly Port ini adalah seorang hacker yang mungkin saja akan mengancam perusahaannya. Tetapi begitu ia melihat berkas dari Molly Port yang sudah Annie cetak, ia jauh lebih kaget daripada dugaan kalau Molly Port adalah seorang hacker.
"What the fuck is this!" Teriak Nicolas menggemparkan seluruh penghuni kantor.
***
Hari ini mereka akan melakukan rehearsal di sebuah studio yang biasa mereka gunakan untuk latihan. Karena malam lusa mereka harus sudah berangkat ke Las Vegas.
Jadi sejak tadi pagi tempat ini sudah dipenuhi aktivitas manusia. Karena beberapa orang dari management yang sibuk mengurusi keempat lelaki itu, ditambah Jenna Trevor harus pulang sekarang. Salam perpisahan tak juga selesai diucapkan Delancy teruntuk sahabatnya. Ia akan sangat merindukan gadis itu.
"Bye, bye."
"Semoga harimu selalu menyenangkan, Delancy." Pelukan Jenna semakin erat, begitupula dengan yang dilakukan Delancy.
Seusai pesta, kemarin malam Delancy mencurahkan segala isi di hatinya pada sahabatnya itu. Itulah hal yang sudah lama tak mereka lakukan. Seakan masalah yang waktu itu terjadi diantara mereka, tak pernah terjadi sama sekali. Dan kemarin malam, kamar Calum menjadi saksinya. Bahwa ketika kalian bersahabat, tak peduli masalah apapun yang menyerang kalian, tak peduli seburuk apapun kalian saling menjatuhkan, pada akhirnya kalian akan saling memeluk dan merindukan. Karna seperti itulah sahabat. They stab you in the front. And they pray for you behind.
"I'm gonna miss you so much..." Delancy menggoyangkan sedikit tubuhnya yang masih dalam pelukan sahabatnya.
"Me too. Tapi kau akan senang-senang disana. With him."
Mereka berdua pun tergelak heboh.
"Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan mengenai Ayahku,"
"Easy baby, nikmati masa mudamu. Ayahmu baik-baik saja."
"Benar sekali. Easy."
Lagi-lagi mereka tergelak, pada sesuatu yang sebenarnya tidak perlu di tertawakan.
Dan ketika Jenna menaiki taksi, hal ini menjadi semakin mengharukan saja.
"Bye, bye, Gennie!"
أنت تقرأ
Contract [c.h]
أدب الهواةDelancy si Ratu Populer, kehilangan predikatnya setelah insiden memalukan menimpanya. Belum lagi, berkat sang Ayah, Nicolas, ia harus rela meninggalkan sekolahnya dengan meninggalkan image buruk juga. Kemudian ia mendapat sebuah kontrak. Kontrak unt...