2 - Panggil Aja, Lalun

18.9K 1K 34
                                    

Julian POV

[November 14th, Julian's 2nd Year]

.

.

.

Sejujurnya hari ini gue udah menetapkan pilihan untuk nggak masuk sekolah. Iya menetapkan doang.

Jam 6 pagi tadi Luna ngespam hp gue, bilang kalau dia di depan rumah. Otomatis gue nggak bisa cabut sekolah dong? Padahal, gue kepingin banget beli albumnya The Script yang udah ditandatanganin sama setiap anggotanya! Jarang banget keajaiban kayak gini terjadi.

"Na, plis dong."

"Apaan sih Ju."

"Biarin gue nggak sekolah hari ini ya? Hari ini aja, plis plis. Gue kan udah ikutan segala macem syarat dan ketentuan demi dapetin album itu." Gue berusaha semelas mungkin.

"Lo kan bolos bukan cuma sekali! Pokoknya sekali nggak, tetep nggak."

"Lalun cantik, baik, rajin menabung dan tidak sombong; sumpah gue janji ini yang terakhir."

"Kapan-kapan aja ya, lagian masa sih lo harus dateng disaat jam sekolah? Coba deh, give away kan bisa dikirim. Kalo gini kan, gue malah jadi curiga."

"Kok gitu? Siapa yang bilang ini give away coba? Ini gue beli Na,"

Puk

"Yaudah yang penting sekarang berangkat dulu ke sekolah ya."

Oke, berangkat. Tapi istirahat cabut deh! Bravo Juju!

.

.

.

"Tumben dianterin sampe kelas."

"Iya dong, kan gue baik. Sini-sini duduk." Luna nepuk-nepuk bangku gue, sebenernya gue agak curiga masa iya dianter sampai ke dalem-dalem kelas? Kira gue anak SD.

"Merem,"

"Ngapain merem?"

"Merem ajaa."

Klik.

Kok tangan gue rasanya dingin-dingin gitu ya?

"Nah udah, di kelas aja ya Ju. Jangan kemana-mana, awas lo!"

"Gebs, Luna salut! Kenapa gue diborgol? Gue kan nggak ngapa-ngapain!" Gue panik. Punya ayank kok begini amat ya, kalau gue mau ke toilet gimana? Masa bawa-bawa meja? Kalau gue pipis di botol itu tanggung jawabnya Luna titik.

"Luna!"

"Gue sayang lo Ju, belajar yang rajin ya." Dia nepuk kepala gue dan pergi melenggang gitu aja, "Titip Julian ya." katanya. Bunda Luna, Bunda Luna, emak-emak rempong yha.

***

Gue. Bete. Setengah. Mati.

I'm totally dead. Ketika lo nggak jadi dapet album bertandatangan artis favorit lo, nggak bisa ke kantin, dan sekarang lo kebelet panggilan alam. Istirahat pertama gue nggak kemana-mana, gue kelaperan dan cuma bisa nitip siomay doang. Terus Luna juga nggak kesini nengokin gua gitu seenggaknya, tapi chat gue aja belum dibaca daritadi.

RelationshitWhere stories live. Discover now