10 - When You're Gone

11.6K 828 35
                                    

Luna POV

Satu bulan.

Selama itu gue ngediemin Julian, selama itu gue menahan sesak. Selama itu gue gundah, bimbang, kepercayaan gue dipertaruhkan, dan dia gak berusaha untuk bertanya ke gue apa yang salah.

Berusaha menjelaskan keadaan juga nggak.

Ugh, bete banget tau gak. Ketika lo lagi butuh orang tempat lo bersandar, terus dia tiba-tiba pergi ketika lo ada di puncak keruntuhan.

Oke, anggap aja gue yang salah karena ngediemin chat Julian berhari-hari. Gue cuma mau have fun sama tim yang udah berjuang sama gue selama tiga tahun barengan.

Itu kesalahan gue.

Tapi dia juga mendadak nggak ada setelah seminggu! Maksudnya, berusaha ngomong apa gitu.

Gue nunggu-nunggu chat atau telfon atau apapun itu. Tapi hasilnya? Nihil.

Sakit juga ya ternyata, ini yang namanya diacuhkan?

Gue gak tau dia di sekolah atau cabut, yang jelas gak pernah ada di pandangan gue.

Katanya dia mau dukung gue, tapi pergi tanpa sebab. Sebut aja gue kalap. Tapi cewek mana sih yang gak shock?

Ketika lo butuh dukungan, dia malah pergi ke cewek lain. Yang sampai sekarang gue gak tau apa yang terjadi.

Gue butuh penjelasan dari Julian sendiri, bukan orang lain.

Gue persis orang bodoh yang tau sesuatu dari mulut ke mulut.

Julian, lo berhasil.

Congratulations!

Dan dia gak ada, benar-benar menghilang. Sampai detik ini juga.

Panggilan terakhir dia ke gue cuma waktu di Bandung, dan gak ada chat susulan. GRAHH

Ayolah, harusnya dia taukan tindakan sama hati cewek yang lagi ngambek suka nggak singkron?

.

.

.

3 bulan.

Gue fokus untuk ujian nasional dan ujian kelulusan gue, sibuk banget sampai gak pernah pergi nongkrong lagi. Gak ada minum-minum dulu di café, gak ada jalan ke mall, dan gak ada acara main ke rumah teman kalau nggak mepet—minus rumahnya Renata the one and only.

Sekedar buka hp aja sebentar banget.

Semua kelas 12 juga sama kayak gue. Semua mendadak susah dihubungin.

And i'm freakin out.

Gue lebih memilih menyibukan diri agar semua masalah gue terlupakan. Sampai-sampai gue jadi mirip mayat hidup, kantong mata, pucet, uring-uringan, mengucilkan diri di perpus setiap kali istirahat.

Bahkan R di film Warm Bodies bisa lebih baik dari gue. Dapet pacar pula.

Semoga gue lupa sama Julian, dan masalah romansa remaja apapun itu. Luna sekarang udah besar, udah punya KTP masih zaman galau? Ew.

***

Ujian nasional lewat, dan masa-masa gue kritis juga lewat. Gue gak ada urusan di sekolah dan libur untuk 2 bulan.

RelationshitWhere stories live. Discover now