Wattpad Original
Ada 5 bab gratis lagi

01. CANTIKA: AKU ISTIMEWA!

155K 5.2K 2.4K
                                    

Aku bangun dan memperhatikan tanganku, masing-masing masih punya lima jari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bangun dan memperhatikan tanganku, masing-masing masih punya lima jari. Aku buka jemariku dan menutupnya, semuanya tampak normal. Aku bangkit dan melihat kamarku. Empat pigura berurutan dari paling kecil ke besar, barisan buku di rak sudah sesuai dari paling pendek ke paling tinggi, sepatu di pinggir tembok sudah sempurna dari paling cerah ke paling gelap. Semuanya masih rapi.

Tanganku membuka selimut dengan hati-hati, lalu mencari sandal di dekat ranjang. Sandal putihku ada dalam posisinya yang lurus dan simetris, sempurna! Kalkulator di meja belajarku kenapa tidak lurus dengan ponsel di sampingnya? Aku mendekat dan membenarkan posisi kalkulatorku, sempurna!

Astaga! Ini benar-benar gawat! Aku begitu panik saat melihat rambut di lantai. Aku memungutnya dan membuangnya ke tempat sampah yang ada di dekat pintu kamar mandi. Rambutku tidak boleh rontok! Bagaimana jika aku terkena kanker? Bagaimana jika aku botak? Aku mengatur napas agar berhenti memikirkan hal yang tidak-tidak. Tika, kamu tidak akan mati hanya karena satu rambut terjatuh ke lantai.

Kini, aku mencuci tangan di wastafel. Aku perhatikan wajahku di cermin. Aku tidak ingin melihat wajahku lama-lama setelah bangun tidur, itu membuatku takut. Aku takut jika melihat satu bintik hitam, satu jerawat, atau area gelap di bawah mata. Akan tetapi, tetap saja aku memandangi cukup lama sembari menyisir rambut dengan jemari secara perlahan.

Bayangan seseorang dalam cermin itu memiliki gigi yang putih dan rapi, mata yang besar dengan bulu mata lentik, hidung mancung nan simetris, bibir tipis yang manis, semuanya tampak sempurna. Tika, wajahmu sudah sangat cantik, jangan khawatir. Tidak akan pernah ada yang mengataimu jelek. Jika ada, bawa dia ke klinik mata!

Aku melangkah keluar dari kamar mandi yang bergabung dengan kamar tidur di apartemenku ini. Di depan ranjang king size-ku, aku melihat ke jam dinding yang posisinya satu meter lurus di atas sandaran ranjang. Aku amati jarum jam dengan saksama sampai jam menunjukkan pukul enam tepat. Ini saatnya mandi!

Di kamar mandi, aku menyediakan jam beker yang aku set agar pukul tujuh berbunyi. Jadi, aku harus mandi selama satu jam saja, tidak kurang dan tidak lebih. Setelah mandi dan memakai pakaian, aku menuju ke meja rias. Aku memandang wajah di cermin besar. Aku tersenyum sembari mengeringkan rambut dengan hair dryer. Setelah dikeringkan, aku menyisir rambut sembari mengukur tingkat kelurusannya dengan penggaris. Tidak boleh ada lekukan sedikit pun!

Saatnya untuk sarapan! Aku menuju ke dapur dengan langkah yang teratur, itu artinya aku harus berjalan lurus, tidak boleh menginjak perbatasan ubin, dan langkahnya pun harus sama panjang.

Apartemenku ini punya beberapa bagian, di depan ada ruang tamu kecil, di sana hanya ada dua kursi kayu panjang dan meja kaca yang rendah. Dibatasi sekat, selanjutnya ada ruang tengah di mana ada sofa besar yang di depannya ada meja kayu rendah, lemari pendek dengan televisi LED enam puluh inci. Di bagian tepi yang ada pintu ke kamarku, meja panjang setinggi satu meter berada menempel dinding memajang vas-vas bunga.

Peka Banget! 「END」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang