Tuntutan dan Jawaban

2.8K 268 11
                                    

[Gadis pink Pov]

"Payah, bahkan kau tak ingat siapa yang menolongmu dari srigala besar penjaga gua? Atau... Jangan bilang kau juga tak ingat semuanya? Padaku? Pada kedua saudara ku? Bahkan pada mata yang selalu kau puji ini?" ucap pria itu

"K-kau..."

Aku memperhatikannya lebih dalam. Kulit pucatnya seolah tak pernah terkena sinar matahari, rambut hijau gelapnya dan... Matanya.

Mata hijau emeraldnya menatapku. Mata yang membuatku tenang dan damai. Matanya meneduhkan ku, mata yang sama seperti miliknya.

Dia yang memberikan ku kalung ini. Dulu aku pernah memuji sepasang mata indah milik teman pertamaku. Matanya yang sama itu mengingatkan ku padanya yang samar samar di ingatan ku.

"T-theo" ucap ku lirih

Pria itu tersenyum padaku dengan lembutnya, semyumannya sama seperti dia

"Hai, bloom. Lama tak jumpa"

Kalimat singkat itu membuat sebuah konfirmasi bahwa ia adalah dia. Mataku berkaca kaca, aku menutup mulutku dengan kedua tangan ku.

"Tidak mungkin, mustahil. T-tapi..."

"Ini adalah wujud asliku, rambutku tak lagi coklat muda dan kulitku menjadi lebih pucat sekarang"

"Kenapa..."

"Hn?"

"Kenapa kau membuat ku tampak bodoh!"

Ia tak menjawab tapi hanya tersenyum tanpa rasa bersalah

"Jadi selama ini kau berada di satu academy yang sama dengan ku! Dan kau membuat ku menunggu selama ini seperti orang bodoh!" bentak ku

"Kau memang bodoh, tak bisa mengwnali siapa yang kau tunggu. Bagaimana bisa kau bertemu?"

"Guh, kau!"

Aku tak kuasa menahan tangisku. Aku menutupi wajah ku dengan kedua telapak tangan ku. Isak ku tak kuasa ku tahan. Kenapa kau begitu... Begitu jahat?

•°•°•°
[Theo Pov]

Ia menangis, aku tersenyum menangapinya. Ia masih cengeng di depan ku, sama seperti dulu. Aku mendekat dan duduk di sampingnya. Aku merangkulnya menyediakan bahu untuknya. Ku tepuk bahunya untuk menenangkannya

"Sudah, ini bukan saatnya untuk menangis, kau tahu?"

Bloom mengangkat kepalanya melihat kearah desa. Tampaknya ia kembali sadar akan apa yang terjadi. Ia menghalus air matanyanya dan berdiri.

"Duluan, aku masih tak bisa mengunakan kekuatan ku" ucapku mendahuluinya

"Kenapa?"

"Nanti ku jelaskan, pergilah"

Tanpa banyak bertanya bloom pergi dengan cepat memasuki desa. Dan sekarang giliran ku untuk mengembalikan kekuatan ku. Tak sulit mengembalikannya hanya saja memakan waktu cukup lama.

Kau hanya perlu mencoba dan menunggu hingga kekuatan mu merespon mu. Ini lah sulitnya mengunakan tubuh baru ini.

Berkali kali aku mencoba mengeluarkan kekuatan ku tapi tak kunjung muncul. Yah, ini membuat ku frustasi apa lagi ketika keadaannya begini.

Aku mengepalkan tangan ku lalu membukanya dengan telapak tangan menghadap ke langit. Tiba tiba api, hanya api biasa muncul hanya saja api itu besar dan membakar pohon di sekeliling ku.

"Wow! Akhir kembali"

Aku berjalan ke luar hutan. Ketika memasuki desa, aku berniat melempari sebuah bola api tapi aku justru menbuat puluhan bola api sebesar bola kasti melayang di udara.

OOD EYES II : the existence of illicitWhere stories live. Discover now