Duel

2.7K 292 4
                                    

Peperangan memang tak lama lagi tapi aku tak bisa mengetahui kapan. Hingga saat ini aku tak bisa mengetahui apa pemicu perangnya. Mataku tak bisa melihatnya. Namun akan ada cuplikan peperangan yang kulihat. Peperangan skala besar yang mengerikan.

Cuplikan itu kulihat dari jauh dan samar samar lalu semuanya tertutup awan kelabu. Aku tak tahu lagi, bahkan lokasinya tak bisa kuprediksi.

Yang lain sedang fokus pada latihan, sementara aku, theo dan lykos pergi ke kota. Dengan memperlihatkan mata demonku dan mengatakan theo dan lykos adalah budakku, kami dapat menyusup ke kota. Bahkan kota terdekat pun perlu menempuh perjalanan 30 km dari sini.

Sesampainya di kota dan berhasil masuk, kami segera menuju toko armor. Yang terpenting bagi kami sekarang adalah armor, untuk senjata paling hanya membutuhkan pedang sisanya bisa di buat dari kayu hutan.

Bunyi lonceng pintu terdengar. Seorang demon bertubuh kekar menyambut. Aku segara menghampirinya.

"Tunjukan pada ku armor terbaik milik mu" ucap ku

"Apa kau yakin mempunyai uang cukup bahkan untuk melihatnya?"

"Jika aku tak melihatnya dulu bagaimana aku bisa membelinya?"

"Tunggu sebentar gadis kecil" ia meyeringai meremehkan

Ia pergi masuk keruangan lebih dalam toko ini. Tak lama ia keluar dengan 2 buah armor.

"Ini satu set armor ringan, terlihat rapuh tapi tak mudah hancur bahkan untuk mengoresnya kau perlu kekuatan setara pangeran ezerl" jedannya

"Ini full armor, lebih berat dan kuat dari armor ringan, sangat sulit di hancurkan dan mempunyai efek healer pada pemakainya"

"Berapa itu?" tunjukku pada armor ringan

"1500 keping emas"

Aku terdiam, 1500 kali 3 saja uang kami tak akan cukup. Aku memutuskan melihat lihat dulu toko ini. Untuk urusan seperti ini theo dan lykos yang lebih tahu. Menyerah dengan semua harga disini kami keluar dari toko.

"Kita tak akan mampu membeli setidaknya 60 armor" ucap lykos

"Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya ku

"Aku baru ingat, kita tak perlu membeli ini kita cukup membuatnya" ucap theo

"Bagaimana caranya?" tanyaku ragu

"Seorang elven, ia mampu membuat armor berlapis sihir menengah ke atas"

"Kalau begitu, kita berkeliling kota saja sekalian melihat situasi. Theo kau pergilah dan beri tahu dan awasi di tempat para peri, biar disini aku dan luna yang memantau" ucap lykos

"Baiklah, tapi aku akan pergi setelah kita keluar dari kota ini, terlalu mencurigakan bagi budak keluar kota sendirian"

Elven adalah nama dari bangsa elf, menyarupai manusia dengan telinga runcing dan sayap layaknya peri dipunggungnya. Bedanya dengan fairy knight adalah elven tak bisa mengecil layaknya fairy knight.

Jika ras fairy unggul dalam sihir maka ras elf unggul dalam pembuataan senjata dan armor. Banyak manusia dulu membuat perjanjian dengan para elven untuk persiapan perang. Tapi syaratnya juga sangat sulit di penuhi.

Kami berkeliling kota, mengamati ke adaan ras demon disini. Jika di perhatikan kulihat semua orang menuju arah selatan. Penasaran kami pun mengikuti arus. Sebuah stadion besar ramai oleh ras demon.

Aku melihat sebuah spanduk besar bertuliskan

'Pertendingan terbuka untuk umum, siapa pun boleh mendaftar'

OOD EYES II : the existence of illicitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang