Luna ... Cania/Fortuna?

2.5K 262 8
                                    

[Luna Pov]

Aku masih melayang sambil terpajam di depan gadis yang dikristalkan secara tragis. Matanya terpajam, tapi energi yang dipancarkannya dapat melihat segela perubahan yang terjadi. Luna membuka matanya, ia menatap nanar wanita di depannya.

"Aku tahu kamu mengawasiku" ucap luna tanpa mengalihkan pandangnya

"Keluarlah aku ingin bicara" tak ada jawaban maupun respon. Luna tetap kukuh menunggu.

"Namaku luna, aku punya 2 marga yang belum kutentukan Cania selaku pimpinan bangsa demon atau Fortuna sebagai bangsa Ood eyes. Aku beri kaupilihan, kaumau bertemu dengan luna yang mana?" tetap tak ada respon

"Aku tahu kejadian dimana kamu dikristalkan sebelum bumi ada manusia atau tepatnya kejadian 3 hari setelah bumi tercipta, tapi aku rasa kaupernah bertemu manusia walau sekali secara tak langsung. Aku ingin bertemu denganmu, tolong jawab aku" pinta luna

Pita pita dan titik titik cahaya hijau kecil tampak berkumpul di lantai disamping pilar. Cahya itu membentuk sosok gadis cantik bak seorang dewi. Aku turun dan berhadapan dengannya.

"Tentukan pilihan" pinta luna luna

"Aku ingin bertemu dengan Luna Cania"

"Baiklah, aku luna cania salam kenal, agalia"

"Kau tahu namaku?"

"Aku tahu semuanya" ucap luna sambil tersenyum

"Ada yang ingin kutanyakan" ucap luna serius

"Katakanlah"

"Maukah kamu mengembalikan dunia ini seperti sebelum kamu dikristalkan"

"Tidak mau"

"Kenapa? Tolong jelaskan"

Agalia terdiam, ia tampak menatap mataku dan mencari sesuatu didalamnya. Keheningan melanda lalu ia menghela nafas panjang.

"Ketika aku kembali bisa melihat dunia setelah tertidur didalam sana, aku marah mendapati diriku seperti ini. Aku juga benci pada ras demon yang membunuh teman kecilku, adras. Pilar ini tak terawat mereka sama sekali tak menghargaiku. Benci dendam aku pun menarik kembali energi kehidupan yang kuberikan tanpa sadar dan menyebarkan kehancuran" ucapnya dengan nada sedih dan marah

"Jika demon berubah apa kaumau mengembalikannya?"

"Adakah keajaiban yang bisa merubah mereka"

"Ada" jawabku mantap

"Apa dan kapan itu bisa terjadi? Bagaimana cara merubahnya? Sifat buruk mereka sudah mendarah daging. Rasanya mustahil itu terjadi"

"Sebuah gertakan kecil, dan akan terjadi secepatnya. Keajaiban tak akan datang dengan sendirinya, mereka butuh faktor sebagai perantara ke datangnya. Bisa di bilang kita akan mengundang ke ajaiban itu dan itu bisa kita cari"

"Omong kosong"

"Ini bukan omong kosong, ke ajaiban akan datang jika kita mencarinya. Apa kau pikir ke ajaiban datang begitu saja?"

"Um... Ya, mungkin" ucapnya ragu

"Sesuatu tak akan berubah tanpa ada gerakan perubahan itu sediri. Suatu benda tak akan bergerak tanpa ada yang mengerakannya. Semua butuh faktor agalia"

"Lalu kaumau apa jika aku tak mau?" tanyanya dengan nada menantang

"Ikutlah denganku, akan kutunjukan padamu dunia, kaumau?" aku mengulurkan tangan kananku, ia natapnya ragu

"Aku ingin bertemu luna fortuna" pinta agalia

"Dikabulkan"

Mataku beruban menjadi kanan beriris merah dan kiri beriris ungu, itu mata ood eyesku. Sayapku tetap ada rambutku lebih perak dan berkilau lagi dari sebelumnya kuku tanganku memanjang berwarna merah wine.

OOD EYES II : the existence of illicitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang