Love Him?

8.7K 862 112
                                    

O-oh itu tidak mungkin. Masa dia mulai menyukai Kim Jongin?

.

.

.

.

Soojung menatap refleksinya di cermin yang terpasang di lokernya dengan pandangan kosong. Wajahnya terlihat kusut dan begitu pucat. Soojung memegangi pipi dan dahinya secara bergantian. Hangat.

Gadis itu menghela napasnya secara perlahan. Bahkan udara yang keluar dari hidungnya pun terasa hangat. Mungkin ini efek karena kurang tidur semalaman. Soojung ingat betul kalau kedua matanya mulai dapat terpejam pada pukul 4 dini hari. Dan itu artinya dia hanya tidur sekitar lebih kurang 2 jam. Waktu istirahat yang kurang untuk kondisinya saat ini.


"Kau terlihat tidak sehat."


Soojung mengerjap pelan ketika mendengar suara seseorang dari belakang tubuhnya. Ketika memandang lurus ke depan, terlihat bayangan seseorang di belakangnya. Sontak kedua bola mata Soojung membulat. Sesegera mungkin gadis itu menutup pintu lokernya dan berupaya untuk bersikap senormal mungkin.


"Mau ke mana Soojung?"


Soojung menghentikan langkahnya saat lengannya di tahan oleh sosok tadi. Kepalanya menunduk, enggan untuk melihat lawan bicara. Bibir bawahnya terus digigit untuk mengurangi rasa gugupnya.


"Soojung?"


"Ke kelas," gumam Soojung akhirnya. "Aku mau ke kelas."


"Kalau begitu, ayo ke kelas bersama."

Soojung berusaha mengabaikan ajakan lawan bicaranya. Yang paling penting adalah mengabaikan senyuman orang itu. Jika menatapnya saja sudah mampu membuat Soojung gugup, bagaimana dengan melihat senyumannya? Soojung dapat memastikan bahwa dirinya akan kesulitan untuk bernapas.

"Ehhm, baiklah," ucap Soojung kemudian. Secara perlahan dia melepas genggaman si lawan bicara dari lengannya. Dan tanpa berujar apapun lagi, Soojung mulai melangkah mendahuluinya. Tetapi, tak berlangsung lama karena langkah Soojung tiba-tiba berhennti. Hal ini diakibatkan oleh sepasang sepatu yang menghalangi jalannya. Sambil mengernyit Soojung mulai mendongak. Dan betapa terkejutnya dia ketika melihat siapa yang sudah ada di depannya.


"Oh, pagi Sehun."


Sehun yang tadinya menatap Soojung mengalihkan pandangannya. Raut wajahnya berubah semakin datar saat menyadari sosok di belakang Soojung.


"Pagi, Jong."


Kedua netra Sehun kembali menatap Soojung lekat. Tetapi, gadis itu mengalihkan pandangannya sesegera mungkin. Kedua telapak tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Dan itu dapat dilihat oleh Jongin.

Pemuda berkulit tan itu tanpa sadar menghela napas kasar. Secara cepat otaknya langsung memutuskan mengenai apa yang harus dia lakukan. Membawa Soojung pergi dari sini dan menghilang dari hadapan Sehun. Maka dari itu Jongin bergerak maju dan menggenggam telapak tangan Soojung dengan lembut.

Soojung mengerjap cepat ketika Jongin sudah menggenggam tangannya. Kembali Soojung merasakan letupan ringan di perutnya saat Jongin menyentuhnya. Diamatinya raut wajah pemuda itu dari samping. Pemuda itu tampak menatap lurus ke arah Sehun. Dengan tajam, begitupun sebaliknya. Dan entah benar atau tidak, Soojung merasakan ada aura tidak enak di antara keduanya.

Give Me Your LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang