Tok.... Tok....
Suara ketukan pintu cukup mengganggu perenungan Soojung kali ini. Gadis itu memutuskan berdeham guna memberikan izin pada siapapun yang berada di balik pintu kamarnya. Kemudian, hadirlah sosok Jinri dengan senampan makanan untuk nona mudanya ini.
"Nona Jung, anda belum makan sejak kemarin. Kali ini saya harap anda mau sedikit menyentuh makanan ini. Untuk cadangan tenaga. Tuan Jung khawatir jika anda sakit," begitulah ceramah yang diberikan Jinri kepada Soojung. Hati-hati gadis itu meletakkan nampan di meja yang tersedia di kamar Soojung.
"Aku akan memakannya nanti. Kau bisa pergi."
Jinri menggeleng. "Tidak sebelum anda makan. Tuan Jung yang memerintahkan saya untuk memastikan anda menelan makanan yang tersedia meski hanya sesuap."
Soojung mendengus kesal. Sejak kapan Choi Jinri berani kepadanya? "Hei, dengarkan ini. Aku..."
"Kekasih anda sedang bebincang dengan tuan besar."
Soojung yang hendak mengomel mengurungkan niatnya. Gadis itu mengerjap beberapa kali sebelum terperangah tak percaya ke arah Jinri. Tetapi, anggukan gadis itu cukup meyakinkan. Jadi, benar jika Jongin melakukan aksinya untuk meminta dirinya secara langsung kepada sang ayah?
"Aku akan ke bawah."
Jinri segera menghalangi langkah Soojung. Gadis itu menggeleng. Menandakan bahwa tidak setuju dengan keinginan Soojung barusan. "Saya rasa, biarkan dia yang melakukan tugasnya, nona. Jika anda turun, maka akan lebih memperburuk suasana. Perjuangan tuan Kim akan sia-sia," kata Jinri menerangkan sebelum serentetan omelan dilayangkan kepadanya.
Soojung membenarkan perkataan Jinri dalam hati. Benar juga, dia harus lebih bersabar. Soojung yakin jika Jongin pasti mampu meyakinkan sang ayah. Seperti saat Jongin meyakinkan perasaannya kepada Soojung. Jadi, dia akan tetap berada di kamar dan menunggu hingga keajaiban tiba. Keajaiban di mana sang kekasih berhasil kembali merebut dirinya.
"Hyung, kumohon jangan usir aku. Bantu aku, hyung. Kasihanilah adik iparmu ini."
Yah, tetapi sepertinya yang namanya harapan terkadang tidak sesuai dengan kenyataan. Selang beberapa lama, suara Jongin terdengar. Soojung yakin sekali bahwa ayahnya sudah mengusir Jongin dan tidak membiarkan Jongin kembali meraih Soojung. Jika begini mana bisa Soojung tinggal diam?
"Tidak, nona. Apapun yang anda lakukan akan sia-sia."
Kembali Jinri menghalangi niatan Soojung untuk membantu Jongin. Sehingga yang bisa dilakukan Soojung adalah berlari menuju ke jendela. Berharap dapat melihat sosok Jongin barang sebentar saja.
Dan benar, Jongin berada di sana. Tengah melakukan perdebatan dengan Minho. Terlihat sekali jika pemuda itu kecewa karena usahanya yang belum membuahkan hasil. Membuat Soojung tidak enak hati. Jongin sudah berjuang sejauh ini. Lalu, apa yang sudah dilakukan olehnya?
Deg.
Tiba-tiba saja Jongin mengangkat kepala. Kini tatapan keduanya terkunci. Ada pesan tersirat yang mampu Soojung baca dari tatapan Jongin. Pemuda itu seolah mengatakan, Tunggulah sebentar lagi, aku akan membebaskanmu. Kira-kira seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Me Your Love
FanfictionKim Jongin terlibat dalam sebuah taruhan dengan teman-temannya. Sederhana sebenarnya, cukup membuat seorang gadis jatuh hati padanya. Naasnya, Jongin harus memikat hati gadis yang jauh dari kriteria idamannya. Gadis bermata empat dan berkepang dua...